-
Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) memperkuat peran bank sampah sebagai pusat edukasi lingkungan dan penggerak ekonomi masyarakat di wilayah penyangga IKN.
-
Warga dapat menukar sampah anorganik menjadi uang, sehingga menjaga kebersihan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru dari pengelolaan sampah rumah tangga.
-
Dengan 198 bank sampah aktif, pemerintah rutin menggelar sosialisasi dan edukasi untuk mendorong partisipasi masyarakat serta memperkuat ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), terus memperkuat peran bank sampah sebagai pusat edukasi lingkungan sekaligus penggerak ekonomi warga.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) PPU, Safwana, menegaskan bahwa inisiatif ini membawa dua manfaat besar bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Safwana, Selasa, 30 September 2025.
"Bank sampah menawarkan manfaat ganda, yaitu melestarikan lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi warga," ujarnya, disadur dari ANTARA, Kamis, 9 Oktober 2025.
Melalui sistem ini, warga dapat menukarkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan botol menjadi uang.
Cara tersebut tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dari pengelolaan sampah rumah tangga.
Pemerintah daerah pun mendorong agar partisipasi masyarakat semakin luas. "Setiap individu dapat berkontribusi langsung mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan," kata Safwana.
Ia menambahkan, keberadaan bank sampah juga membantu pengelolaan sampah agar lebih efisien dan tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir.
Sistem pemilahan organik dan nonorganik membuat proses daur ulang lebih mudah dan bermanfaat.
Baca Juga: Sambut IKN, Bulog Bangun Jaringan Gudang di Kabupaten Penyangga Kaltim
Untuk memperkuat gerakan ini, Pemkab PPU rutin mengadakan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
"Pemerintah kabupaten mendorong partisipasi yang lebih luas, secara rutin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," tutur Safwana.
Menurutnya, edukasi tersebut penting agar warga memahami bahwa bank sampah bukan sekadar tempat memilah sampah, tetapi juga sarana memperoleh penghasilan tambahan.
Saat ini, terdapat 198 bank sampah di seluruh wilayah yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) itu, dengan sekitar 100 unit di antaranya aktif beroperasi.
Jumlah itu diperkirakan terus bertambah seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.
Safwana menegaskan, pemanfaatan bank sampah menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menangani persoalan sampah sekaligus memperkuat ekonomi sirkular berbasis masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Ramai Video Kapal Bantuan Tiba di GazaFaktanya dari Tunisia!
-
Harta Karun Biru Kalimantan Timur: Potensi Karbon Laut Bernilai Ratusan Ribu Dolar AS Terungkap!
-
CEK FAKTA: Infeksi Cacing Bukan Karena Mi Instan, Ini Penjelasan Dokter
-
Pengamat Ingatkan Rotasi Pejabat Kaltim Tak Jadi Ajang Politik Balas Budi
-
Jaga Pangan di Wilayah IKN, Pemkab PPU Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian