-
Pemkab PPU memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan secara berkelanjutan dengan pengelolaan limbah dapur yang ramah lingkungan.
-
DLH PPU memberi pendampingan teknis kepada seluruh SPPG agar menjadi contoh pengelolaan limbah yang baik di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
-
Limbah organik diolah jadi pupuk, sementara limbah non-organik dijual kembali, menciptakan nilai ekonomi sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat aspek keberlanjutan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memastikan limbah dapur dari kegiatan tersebut dikelola secara ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan teknis bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam pengelolaan limbah dapur.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Penajam, Minggu, 5 Oktober 2025.
“Kami siap melakukan pendampingan setiap SPPG terkait dengan pengelolaan limbah dapur MBG,” ujarnya disadur dari ANTARA, Rabu, 8 Oktober 2025.
Menurut Safwana, pendampingan ini bertujuan agar setiap SPPG dapat menjadi contoh penerapan pengelolaan limbah yang baik sekaligus menjaga kebersihan dapur penyedia makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil.
“Pemerintah kabupaten ingin SPPG yang beroperasi bisa menjadi percontohan dalam pengelolaan limbah dapur MBG,” tambahnya.
Sebelum pendampingan dilakukan, DLH akan meninjau langsung tiga dapur umum MBG yang telah beroperasi di Kecamatan Penajam dan Sepaku untuk mengevaluasi tata kelola dapur serta kesiapan sistem pengolahan limbah.
Safwana menekankan bahwa pengelolaan limbah merupakan bagian penting dari keberlanjutan program MBG, tidak hanya memastikan gizi terpenuhi tetapi juga menjaga lingkungan tetap bersih.
Ia menjelaskan, limbah organik seperti sisa makanan bisa diolah menjadi pupuk, sementara limbah non-organik seperti kardus dan aluminium dapat dijual kembali agar bernilai ekonomi.
Baca Juga: Pastikan Makanan Aman, Dinkes Kaltim Kebut SLHS untuk Layanan MBG
Dengan pendekatan ini, Pemkab PPU berharap program MBG tidak hanya menyehatkan masyarakat tetapi juga ramah lingkungan, sejalan dengan visi daerah yang sebagian wilayahnya termasuk dalam kawasan strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
3 Mobil Bekas Kabin Mewah untuk Keluarga, Gagah dengan Bodi Dinamis
-
6 Daftar Mobil Bekas Tangguh dan Efisien, Harga Stabil Jika Dijual Kembali
-
Bocoran Spesifikasi Poco F8 Pro: Telefoto Periskop 50 MP, Ultrawide 8 MP
-
Nikmati Libur Nataru dengan Sensasi BBQ, Live Music, dan Atraksi Bertema Kalimantan
-
10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai