-
- Kemendagri meluncurkan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) sebagai platform terpadu yang menghubungkan data pusat dan daerah secara real-time untuk mendukung kebijakan berbasis bukti.
- SIE dilengkapi fitur analisis berbasis AI, visualisasi data interaktif, dan pemantauan program nasional, yang diharapkan meningkatkan efisiensi birokrasi hingga 40% serta mempercepat pengambilan keputusan.
- Pengembangan SIE berlandaskan regulasi tata kelola data nasional dan mendukung Astacita ke-7 Presiden Prabowo terkait reformasi birokrasi, hukum, dan pencegahan korupsi.
SuaraKaltim.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperkuat langkah menuju birokrasi modern dengan meluncurkan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), sebuah platform terpadu yang menghubungkan data pemerintahan pusat dan daerah secara real-time.
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kemendagri, Muhamad Valiandra, menyebut SIE menjadi tonggak penting dalam membangun tata kelola pemerintahan yang adaptif dan berbasis bukti (evidence-based policy).
“Selama ini, data pemerintah sering terpisah antarinstansi, tidak seragam, dan terlambat disajikan sehingga belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Melalui SIE, semua informasi strategis, mulai dari pembangunan, keuangan daerah, kependudukan, hingga layanan publik kini terhubung dalam satu ekosistem data terpadu,” kata Valiandra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025, dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, sistem ini dirancang untuk menjawab berbagai tantangan klasik birokrasi, seperti fragmentasi data dan rendahnya interoperabilitas antarinstansi.
SIE dilengkapi fitur visualisasi data interaktif, analisis berbasis kecerdasan buatan (AI), serta pemantauan capaian program prioritas nasional secara real-time.
“Salah satu manfaat yang kita harapkan adalah peningkatan efisiensi birokrasi hingga 30–40 persen, percepatan pengambilan keputusan dari hitungan minggu menjadi menit, penghematan anggaran operasional hingga ratusan miliar rupiah secara nasional, serta peningkatan kualitas layanan publik melalui data yang akurat dan tepat sasaran. Jadi, kita tidak ketinggalan terus dengan dinamika yang bergerak sangat cepat,” ujarnya.
Valiandra menegaskan, pengembangan SIE berlandaskan pada Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah dan Permendagri Nomor 5 Tahun 2024 tentang Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri, yang memperkuat sinergi pusat-daerah dalam tata kelola data nasional.
Selain memperkuat koordinasi pemerintahan, peluncuran SIE juga mendukung Astacita ke-7 Presiden Prabowo Subianto, yakni reformasi birokrasi, hukum, dan pencegahan korupsi.
“SIE diharapkan menjadi katalis dalam memperkuat sinergi pusat dan daerah, mempercepat transformasi digital pemerintahan, dan mendukung terwujudnya visi Astacita Presiden Prabowo,” kata Valiandra.
Baca Juga: 150 Enumerator Dibutuhkan untuk Validasi Data Kemiskinan di Bontang
Ia menutup dengan penegasan bahwa digitalisasi pemerintahan hanya akan berhasil bila berakar pada tata kelola data yang baik dan terstandar.
“Melalui integrasi data dari berbagai pemangku kepentingan, SIE diharapkan menjadi katalisator dalam mempercepat transformasi digital pemerintahan, memperkuat sinergi pusat dan daerah, serta mendukung pencapaian Astacita Bapak Presiden Prabowo,” tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Sikap Berseberangan: DPRD vs PUPR Soal Sengketa Tanah Jalan di Bontang Lestari
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan