-
Megawati Soekarnoputri menilai bentuk baru kolonialisme kini hadir dalam wajah digital melalui penguasaan algoritma dan data oleh negara-negara maju.
-
Ia menegaskan ketimpangan digital adalah persoalan kemanusiaan dan kedaulatan, menyerukan perlunya aturan moral global baru agar teknologi tidak menjadi alat penindasan modern.
-
Megawati mendorong Indonesia meneladani semangat Bung Karno dan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi dominasi teknologi global.
SuaraKaltim.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyoroti bentuk baru kolonialisme yang kini hadir dalam wajah digital.
Ia menyebut penjajahan masa kini tidak lagi datang dengan kekuatan militer, melainkan lewat penguasaan algoritma dan data oleh negara-negara maju.
“Jika dulu penjajahan hadir dengan meriam dan kapal perang, maka kini ia datang melalui algoritma dan data,” ujar Megawati dalam seminar internasional memperingati 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Blitar, Jawa Timur, Sabtu, 1 November 2025, dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, dominasi teknologi global seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan sistem keuangan digital lintas batas telah menciptakan bentuk baru imperialisme, di mana negara-negara maju menjadi pemilik data, sedangkan negara berkembang hanya menjadi pengguna yang tak berdaya.
“Manusia direduksi menjadi angka, data menjadi komoditas,” ujarnya menegaskan.
Megawati menilai ketimpangan digital ini bukan sekadar isu ekonomi, tetapi juga masalah kemanusiaan dan kedaulatan bangsa.
Ia menyerukan perlunya aturan moral global baru atau a new global ethics agar teknologi tidak menjadi alat penindasan bentuk modern.
“Dunia membutuhkan a new global ethics, yakni aturan moral global baru, untuk menata kembali kekuasaan dalam ranah teknologi, ekonomi, dan informasi,” ucapnya.
Dalam pandangannya, Indonesia harus berani tampil seperti Bung Karno dalam memperjuangkan kemandirian dan keadilan global, termasuk di dunia digital.
Baca Juga: CEK FAKTA: Bukan Teguran Megawati, Video Purbaya yang Viral Itu Hasil Editan
Nilai-nilai Pancasila, katanya, harus menjadi pedoman moral dalam mengarahkan kemajuan teknologi agar tetap memuliakan manusia.
Megawati pun menutup pesannya dengan seruan moral kuat dari Blitar:
“Dari Blitar ini, dari pusara Bung Karno, saya menyerukan kepada dunia, mari kita bangun dunia baru! Dunia yang tidak diatur oleh algoritma tanpa hati nurani,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Megawati: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Budi Arie: Projo Berubah, tapi Tetap Setia pada Negeri dan Rakyat
-
Kaltim Pimpin Transaksi Digital di Kalimantan, Nilai QRIS Tembus Rp 5,9 Triliun
-
IKN Masuki Babak Baru: 20 Ribu Pekerja Disiapkan untuk Percepatan Pembangunan
-
Aksi Nekat Warga Gali Aspal Demi Kabel, Jalan Abdurrasyid Samarinda Amblas