Denada S Putri
Selasa, 04 November 2025 | 19:14 WIB
Ilustrasi inflasi. [Ist]
Baca 10 detik
  • Inflasi tahunan Kaltim mencapai 1,94 persen pada Oktober 2025, dengan penyumbang tertinggi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik hingga 12,13 persen.

  • Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat inflasi tertinggi di Kaltim sebesar 2,47 persen, disusul Samarinda 2,03 persen, Balikpapan 1,81 persen, dan Berau 1,78 persen.

  • BPS menilai inflasi Kaltim masih terkendali, meski beberapa kebutuhan seperti makanan, pendidikan, dan jasa mengalami kenaikan harga, sementara sektor transportasi dan sandang justru mengalami penurunan.

SuaraKaltim.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan tingkat inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 1,94 persen pada Oktober 2025, yang dipicu oleh kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, terutama jasa perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyebut Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di provinsi ini, mencapai 2,47 persen, disusul Kota Samarinda 2,03 persen, Kota Balikpapan 1,81 persen, dan Kabupaten Berau 1,78 persen.

“Inflasi tertinggi tercatat di Penajam Paser Utara sebesar 2,47 persen, disusul Samarinda 2,03 persen, Balikpapan 1,81 persen, dan Berau 1,78 persen,” ungkap Yusniar disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 4 November 2025.

Menurut Yusniar, peningkatan inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran masyarakat, seperti makanan, minuman, dan tembakau (3,74 persen); pendidikan (2,80 persen); serta perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak tajam hingga 12,13 persen.

Sementara itu, beberapa kelompok mengalami penurunan harga, di antaranya transportasi (-1,43 persen), pakaian dan alas kaki (-1,15 persen), serta peralatan rumah tangga (-1,45 persen).

BPS juga mencatat inflasi month-to-month (m-to-m) pada Oktober 2025 sebesar 0,01 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) atau kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2025 sebesar 1,55 persen.

Dengan capaian ini, BPS menilai laju inflasi Kaltim masih terkendali, meski sejumlah komoditas jasa dan kebutuhan rumah tangga menunjukkan tekanan harga yang meningkat.

Load More