-
Pemprov Kaltim menertibkan kendaraan operasional perusahaan yang masih memakai pelat luar daerah untuk memastikan pajak kendaraan masuk ke kas daerah, bukan ke provinsi lain.
-
Wagub Kaltim Seno Aji menegaskan pentingnya kesadaran korporasi terhadap keadilan fiskal, karena banyak kendaraan tambang dan perkebunan beroperasi di Kaltim namun pajaknya dibayar di luar daerah.
-
Pemerintah juga menelusuri potensi pajak dari alat berat dan bahan bakar kendaraan, dengan pengawasan lapangan difokuskan di kawasan tambang dan perkebunan untuk memperkuat penerimaan PAD.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperketat pengawasan terhadap kendaraan operasional perusahaan yang masih menggunakan pelat nomor luar daerah.
Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pajak kendaraan disetorkan ke kas daerah, bukan ke provinsi lain.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, mengungkapkan bahwa hingga kini masih banyak kendaraan perusahaan—terutama dari sektor tambang, perkebunan, dan transportasi karyawan—yang beroperasi di wilayah Kaltim tanpa menggunakan pelat KT.
Menurutnya, sebagian besar kendaraan tersebut masih terdaftar dengan pelat B (Jakarta), L (Surabaya), dan DA (Kalimantan Selatan).
Kondisi itu menyebabkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim bocor karena pajaknya dibayarkan di luar provinsi.
Hal itu disampaikan Seno--sapaan akrabnya--Senin, 3 November 2025.
“Kami mengimbau agar seluruh perusahaan segera melakukan penggantian pelat nomor kendaraan menjadi KT. Namun apabila tidak ada upaya perbaikan, kami akan mengambil langkah tegas, termasuk kemungkinan pelarangan kendaraan tersebut beroperasi di wilayah Kaltim,” kata Seno, dikutip dari kaltimetam.id--Jaringan Suara.com, Rabu, 4 November 2025.
Seno menegaskan bahwa Pemprov tidak akan langsung menindak, melainkan memberi waktu bagi perusahaan untuk menyesuaikan administrasinya.
Namun, ia menekankan pentingnya kesadaran korporasi terhadap keadilan fiskal.
Baca Juga: DKP Kaltim Belum Rekomendasikan Budidaya Ikan di Kolam Eks Tambang
“Tidak sepatutnya kendaraan yang beroperasi di Kaltim menggunakan infrastruktur dan memberikan dampak lingkungan di daerah ini, tetapi pajaknya justru dibayarkan di luar provinsi,” tegasnya.
Selain penertiban pelat kendaraan, pemerintah juga menyoroti potensi besar dari sektor lain seperti pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) dan pajak alat berat yang belum tergarap optimal.
Di sektor kehutanan saja, Seno mencatat ada sekitar 5.100 unit alat berat yang beroperasi di Kaltim.
Ia menyebut, jika semua alat berat tersebut terdata dengan baik dan pajaknya masuk ke kas daerah, hasilnya bisa sangat signifikan untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik.
Untuk memperkuat pengawasan, Pemprov menugaskan Dinas Perhubungan bersama instansi teknis lainnya melakukan inspeksi langsung di lapangan, terutama di kawasan tambang dan perkebunan sawit—dua sektor dengan aktivitas kendaraan terbesar.
Seno menekankan, kebijakan ini bukan semata urusan administrasi, melainkan bentuk tanggung jawab bersama antara pemerintah dan dunia usaha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Wamendagri Dorong Kepala Daerah Bangun Ekosistem Inovasi Berbasis Riset
-
DPR Dukung Pemerataan Jalan di Kaltim, Dorong Akses Mudah Menuju IKN
-
TNI AU Naik Kelas, A400M Bawa Indonesia ke Liga Mobilitas Strategis Regional
-
Gibran Dorong Percepatan Pembangunan Papua Lewat Dua Lembaga Khusus
-
Cak Imin: Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Dimulai Akhir Tahun Ini