Permudah Pengawasan, Asrama Haji Balikpapan Diubah Jadi Gedung Isolasi OTG

Asrama Haji Batakan merupakan gedung yang nyaman untuk isolasi pasien Covid-19. Asrama Haji Batakan sangat representatif dengan akses jalan masuk keluar yang selalu diawasi.

Yovanda Noni
Rabu, 07 Oktober 2020 | 10:19 WIB
Permudah Pengawasan, Asrama Haji Balikpapan Diubah Jadi Gedung Isolasi OTG
Asrama Haji Batakan, Balikpapan (foto : Antara)

SuaraKaltim.id - Sejak Oktober 2020, Asram Haji Batakan, Balikpapan menjadi gedung isolasi untuk pasien COVID-19 klaster orang tanpa gejala (OTG).

Keputusan itu diambil Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, lantaran peningkatan pasien Covid-19 bertambah setiap harinya.

“Sekarang jika ada yang terkonfirmasi positif tanpa gejala kami sudah mulai arahkan agar isolasinya di Asrama Haji,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.

Saat ini, kata dia, jumlah pasien positif dengan riwayat OTG yang menjalani perawatan di Asrama Haji Batakan kini mencapai 37 orang per 7 Oktober 2020.

Baca Juga:Bawaslu Balikpapan : Abdul Rais Tidak Lakukan Pelanggaran Pemilu

Dijelaskan dia,Asrama Haji Batakan merupakan tempat isolasi yang memiliki fasilitas tidak kalah dengan hotel berbintang 3.

Selain bisa menampung ratusan jamaah, asrama haji juga bisa digunakan untuk berbagai perhelatan yang melibatkan orang banyak sekaligus juga penginapan.

Lebih penting lagi, Asrama Haji Batakan dikelilingi pagar yang sangat representatif dengan akses jalan masuk keluar yang selalu diawasi.

Di sisi lain, sebab tempatnya yang luas dan memiliki pantai di bagian belakang, suasana di asrama ini tidak membosankan.

“Lokasinya sudah sangat baik untuk masa isolasi pasien terkonfirmasi Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga:Balikpapan Gratiskan Test Cepat 5 ribu Ibu Hamil Setelah 43 Orang Covid-19

Langkah pemindahan semua pasien, dimulai dengan mendatangi rumah-rumah mereka.

Agar pasien paham, Satgas Covid-19 Balikpapan memberi penjelasan tentang pengawasan dan perawatan yang nyaman di asrama haji.

Langkah ini masih diupayakan Kadinkes Juliarty dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang seperti lurah dan camat.

“Jadi kalau ditanya apakah masih ada saat ini yang melakukan isolasi mandiri di rumah, maka jawabnya masih ada,” jelas dr Juliarty.

Sementara itu Wali Kota Rizal Effendi melaporkan ada penambahan 36 kasus positif baru dan 39 pasien sembuh.

Dari 36 kasus positif baru itu, 15 kasus merupakan gejala suspek, ada 2 orang warga luar Balikpapan, kemudian ada 2 anak laki-laki usia 6 tahun dan 12 tahun serta anak perempuan usia 10 tahun. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini