Kisah Ano, Pemuda Indonesia Berjibaku Padamkan Kebakaran Besar California

Ano mengemukakan, tahun ini menjadi kali pertama dirinya terjun langsung secara resmi, sebagai pemadam kebakaran khusus untuk hutan di Amerika Serikat.

Chandra Iswinarno
Rabu, 28 Oktober 2020 | 10:18 WIB
Kisah Ano, Pemuda Indonesia Berjibaku Padamkan Kebakaran Besar California
Pemadam kebakaran asal Indonesia di Los Angeles, Muhammad Yulfiano Gerwynaldo. [dok: pribadi]

Terutama di California, selain harus berusia minimum 18 tahun dan memiliki sertifikat pendididikan khusus, seorang pemadam kebakaran gedung wajib memiliki sertifikat EMT (Emergency Medical Technicians) atau sebagai teknisi ambulans, petugas kesehatan yang bisa memberikan bantuan darurat.

Langit merah akibat kebakaran hutan terlihat di California. [Dok: Yulfiano]
Langit merah akibat kebakaran hutan terlihat di California. [Dok: Yulfiano]

Jika memiliki sertifikat sebagai paramedis, seorang pemadam kebakaran memiliki peluang yang lebih tinggi dalam mencari pekerjaan.

Ano sendiri menuntut pendidikan dan pelatihan fisik, antara lain mendaki gunung, selama tiga bulan, di Rio Hondo Fire Academy, California.

Walau pemadam kebakaran hutan tidak perlu memiliki sertifikat EMT atau paramedis, namun keahlian tersebut dapat berguna mengingat lokasi kebakaran yang berada di atas gunung dan tidak ada rumah sakit.

Baca Juga:Langit di California Berwarna Oranye

Setelah melalui pendidikan dan berjuang mengikuti pelatihan yang intens, Ano pun resmi menjadi pemadam kebakaran khusus hutan sejak Juni 2020 lalu.

Digaji Hingga Rp 878 Juta

Penghasilan untuk setiap pemadam kebakaran di Amerika Serikat secara umum penghasilannya berkisar antara 40-60 ribu dolar per tahun atau setara dengan Rp 585- Rp 878 juta per tahun. Semua tergantung dengan pangkat dan pengalaman masing-masing pemadam kebakaran.

“Tapi kalau kita (pemadam kebakaran hutan.red), dibayarnya lebih per-jam-an. Jadi kalau yang kerja di hutan, kita lebih rely on overtime, extra hours,” jelas lulusan Pasadena City College, di California, jurusan Fire Technology ini.

“(Kisarannya) dari 20 sampai 50 (dolar) per jam (Rp 292 ribu- Rp 732 ribu per jam.red)," tambahnya.

Baca Juga:Mengerikan, Penampakan Langit Merah di California Dampak Kebakaran Hutan

Sistem kerjanya pun berbeda. Sebagai pemadam kebakaran gedung, mereka terikat dengan jadwal kerja yang penuh waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini