Kantongi 273 Suara Elektoral, Biden Pecundangi Trump di Pilpres AS

Biden meraih lebih dari 73 juta suara sejauh ini, suara paling banyak untuk calon presiden dalam sejarah Amerika.

Chandra Iswinarno | BBC
Minggu, 08 November 2020 | 08:01 WIB
Kantongi 273 Suara Elektoral, Biden Pecundangi Trump di Pilpres AS
Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memberi isyarat ketika dia tiba di atas panggung untuk berbicara kepada para pendukung pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, pada awal 4 November 2020. [Roberto SCHMIDT / AFP]

SuaraKaltim.id - Amerika Serikat dalam waktu dekat akan memiliki presiden baru, setelah penghitungan suara yang berlangsung menegangkan berjalan dalam beberapa waktu belakangan.

Sebab dari hasil penghitungan suara elektoral, Calon Presiden dan Wakil Presiden Joe Biden dan Kamala Harris mengalahkan petahana Donald Trump.

BBC memproyeksikan Biden menang di negara bagian kunci Pennsylvania, yang mengantarkannya ke perolehan suara elektoral sebanyak 273 atau melebihi dari 270 yang diperlukan untuk menuju Gedung Putih.

Meski begitu, Tim kampanye Trump menyatakan calon mereka belum ada rencana untuk mengaku kalah.

Baca Juga:Pilpres AS: Kemenangan Joe Biden di Tengah Bangsa yang Terpecah

Dalam cuitannya, Biden mengatakan, "Amerika, saya merasa terhormat, telah memilih saya memimpin negara besar kita."

"Kerja di depan kita akan sulit, namun saya berjanji, saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika - apakah Anda memilih saya atau tidak," tulis Biden.

"Saya akan tetap menjaga kepercayaan yang Anda berikan kepada saya."

Hasil ini menunjukkan Trump adalah presiden pertama yang tidak terpilih lagi sejak 1990an.

Proyeksi BBC atas kemenangan Biden didasarkan pada hasil tidak resmi dari negara-negara bagian yang telah selesai menghitung suara mereka, dan hasil yang telah diperkirakan dari negara-negara bagian seperti Wisconsin, dengan penghitungan suara yang masih berlangsung.

Baca Juga:Joe Biden Menang Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pemilu kali ini diikuti oleh pemilih paling banyak sejak 1900.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini