Pasalnya, di wilayah penyangga IKN seperti Kabupaten Kutai Kartanegara juga punya potensi untuk pengembangan industri pertanian, jika dilakukan dengan metode dan konsep yang lebih modern.
" Perlu adanya bantuan dari pusat, baik tenaga ahli, peralatan untuk melakukan pembinaan para petani di daerah, sehingga masyarakat kukar nantinya tidak hanya menjadi penonton saja," kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar Sunggono.
Mantan kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar ini melanjutkan, Pemkab Kukar sedang menyusun konsep grand design untuk memetakan wilayah yang bisa dikembangkan sebagai lahan pertanian.
“Kami sedang memetakan wilayah untuk program mekanisasi pertanian," ujarnya.
Baca Juga:BPS : Ekspor Sektor Pertanian pada Oktober Tumbuh 23,8 Persen
Selain itu, Sunggono mengatakan bahwa Pemkab Kukar tengah meramu skema pemanfaatan lubang bekas tambang untuk sektor pertanian dan peternakan.
"Sejumlah bekas lubang tambang telah dimanfaatkan warga sebagai embung untuk menampung air hujan," bebernya.
Sunggono juga meminta Pemerintah Pusat untuk melihat potensi Sumber Daya Manusia yang dimilki Pemkab Kukar, diantaranya dengan memaksimalkan ASN di Kukar dalam Pemerintah Pusat nantinya.
" Kami mempunyai tenaga ASN lebih dari 14 ribu, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk persentasinya sebesar 2,5 persen, padahal standar idealnya hanya 1,5 persen, kelebihan tenaga ASN itulah yang bisa dipertimbangkan bisa masuk di Pemerintahan Pusat," katanya. (Antara)
Baca Juga:Teknologi Makin Canggih, Mentan Yakin pada Kesuksesan Sektor Pertanian