SuaraKaltim.id - Seorang laki-laki tega menghabisi nyawa anak tirinya yang masih berusia lima tahun. Ia memasukkan tubuh gadis mungil itu ke kantong plastik sebelum membuangnya.
Sebelum ditemukan tewas di kebun dekat rumahnya, gadis malang ini pamit ke ibunda untuk bermain ke rumah tetangga. Namun, ia tak kunjung pulang.
Menyadur The Sun, Selasa (22/12/2020) kasus tersebut terungkap ketika jenazah Maria Clara Calixto Nascimento ditemukan di sebidang tanah dekat rumahnya di kota Hortolandia Brasil pada 18 Desember.
Ditemukan tanda-tanda bekas pencekikan serta indikasi pelecehan seksual pada jasad gadis malang tersebut.
Baca Juga:Update Covid-19 Global: Kematian Harian AS dan Brasil Meningkat
Menurut Kepala Kepolisian Hortolândia, João Jorge Ferreira da Silva, para ahli mengumpulkan data dari jasad gadis yang mengarah kepada ayah tirinya, Martins Camilo, sebagai pelaku.
Maria Clara hilang sejak tanggal 17 Desember pagi, ketika dia pergi bermain di rumah tetangga, tetapi tidak kunjung pulang.
Ibunya, Franciéle Kauane Vieira do Nascimento yang berusia 25 tahun, pulang ke rumah untuk makan siang dan bertanya kepada Camilo dimana putrinya. Camilo mengaku sedang tidur dan tidak melihat anak tirinya meninggalkan rumah.
Pihak keluarga mulai mencari gadis malang tersebut dan mengajukan laporan ke Kantor Polisi Hortolândia.
Setelah dilakukan pencarian, Maria Clara ditemukan di dalam kantong plastik yang dimasukkan ke dalam sebuah karton, menurut Minuto Info.
Baca Juga:Bukti Terkuak, Robinho Ucapkan Pesan Sadis Usai Terlibat Pemerkosaan
Nenek korban, Ilza Viana Nascimento, mengatakan kepada media lokal bahwa gadis itu bertindak aneh dan mengeluh sakit pada hari-hari sebelum kematiannya.
"Dia pergi ke kamar mandi dan membutuhkan waktu lama. 'Maria, apakah kamu mandi? Apa yang terjadi?' "Nenek, aku kesakitan." 'Ada apa, gadisku?' 'Aku buang air kecil dan itu sakit'." jelas Ilza Viana Nascimento.
Pelaku yang tidak lain adalah ayah tirinya ditangkap tak lama kemudian di rumah kerabatnya di kota Campinas, dan dibawa ke kantor polisi di mana dia mengaku bersalah.
Kasus tersebut kemudian memicu amarah penduduk sekitar tempat tinggal korban, mereka meledakkan bom asap di luar stasiun dan membakar ban di jalan, karena Camilo ditempatkan dalam penahanan preventif demi keselamatannya.
Camilo dilaporkan pernah dihukum karena pemerkosaan pada tahun 2018, korbannya diduga putri tirinya dari pernikahan sebelumnya.
Polisi mengungkapkan bahwa ayah tirinya gadis itu telah membersihkan seluruh rumah sebagai upaya untuk menyembunyikan bukti kejahatannya.
"Masih harus dilihat di mana dan bagaimana kejahatan biadab ini terjadi. Dan juga untuk mengetahui motif yang membuatnya melakukan kejahatan ini." jelas Martha Rocha, yang memimpin penyelidikan kasus tersebut.
Maria Clara dimakamkan di Hortolândia pada 19 Desember dalam upacara pribadi yang dibatasi untuk keluarga dan teman.
Polisi saat ini sedang mencoba untuk memastikan apakah ayah tiri Maria Clara bertindak sendiri atau ada kaki tangan yang terlibat.