PPKM Jawa-Bali Berjalan Hampir Sebulan, Jokowi Sebut Tak Sesuai Harapan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketidakpuasan dengan penerapan PPKM yang hampir berjalan sebulan di Jawa-Bali.

Chandra Iswinarno | Ummi Hadyah Saleh
Senin, 01 Februari 2021 | 15:20 WIB
PPKM Jawa-Bali Berjalan Hampir Sebulan, Jokowi Sebut Tak Sesuai Harapan
Petugas mengecek suhu tubuh Presiden Joko Widodo (kiri) sebelum disuntik dosis kedua vaksin Covid-19 pada Rabu (27/1/2021). [ANTARA FOTO]

SuaraKaltim.id - Hampir sebulan berlalu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan di Pulau Jawa dan Bali, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketidakpuasannya.

Dia mengemukakan, hasilnya bagkan belum sesuai dengan dharapkan dalam menekan penubaran Covid-19.

"Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi sudah berjalan hampir sebulan. Bagaimana hasilnya? Belum sejalan dengan yang kita inginkan bersama," ujar Jokowi dalam unggahannya pada akun instagram pribadinya @jokowi, Senin (1/2/2021).

Menurut Jokowi, kebijakan untuk menekan angka Covid-19 di lapangan harus dilakukan dengan tegas dan konsisten. Selain itu yang terpenting kata Jokowi yakni disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga:Jilid Pertama Tak Efektif, Ganjar Usul Semua Daerah Jawa-Bali Terapkan PPKM

"Rupanya, kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19 ini masih perlu sikap yang lebih tegas dan konsisten di lapangan, serta kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan," katanya seperti dikutip Suara.com.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor pada Jumat (29/1/2021) lalu, Jokowi menganggap penerapan PPKM Jawa-Bali sejak 11 Januari lalu tidak efektif. Tak hanya itu, dia juga menyebut penerapan PPKM di Jawa Bali juga tidak konsisten.

"Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM, tanggal 11-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif," ujar Jokowi dalam rapat yang dipublikasikan melalui akun YouSube sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini