Tragis, Jasad Anak 8 Tahun di Kutai Timur Ditemukan Tewas Dalam Perut Buaya

Sehari sebelumnya, Dimas diterkam saat sedang mandi di tepi sungai dekat rumahnya, Jalan Sungai Kacong, Desa Sepaso Selatan. Jasad Dimas berhasil ditemukan dalam perut buaya.

Sapri Maulana
Kamis, 04 Maret 2021 | 20:55 WIB
Tragis, Jasad Anak 8 Tahun di Kutai Timur Ditemukan Tewas Dalam Perut Buaya
Jasad anak berusia 8 tahun di Kutai Timur ditemukan dalam perut buaya. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Begitu nahas nasib Dimas. Begitu tragisnya, jasad anak berusia 8 thaun tersebut ditemukan dalam perut buaya, di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (4/3/2021).

Sehari sebelumnya, Dimas dikabarkan diterkam saat sedang mandi di tepi sungai dekat rumahnya, Jalan Sungai Kacong, Desa Sepaso Selatan. Saat diterkam buaya, ayah Dimas, Subliansyah, menjadi saksi mata keganasan predator tersebut.

Dengan cepat Subliansyah berlari menuju lokasi kejadian. Namun, buaya bergerak lebih cepat, Dimas sudah dibawa masuk ke dalam air oleh predator tersebut.

Buaya yang memangsa Dimas berhasil ditemukan warga, tak jauh dari lokasi kejadian. [Istimewa]
Buaya yang memangsa Dimas berhasil ditemukan warga, tak jauh dari lokasi kejadian. [Istimewa]

“Pada 13.40 WITA Koordinator Pos SAR Kutim melaporkan bahwa korban telah berhasil ditemukan sekitar pukul  11.55 WITA. Korban atas nama Dimas, laki-laki, 8 tahun,” kata Kasi Operasional Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga:Dikejar Polisi dan Warga, Perampok Lompat ke Sungai Malah Diterkam Buaya

Penemuan jasad Dimas berawal dari ditangkapnya salah satu buaya di sekitar lokasi kejadian. Meski hewan yang dilindungi, untuk memastikan keberadaan Dimas, perut buaya kemudian dibelah. Tak ayal, tubuh utuh ditemukan dalam perut buaya tersebut.

“Saat ini korban telah dievakuasi oleh unsur SAR gabungan bersama warga. Dan atas permintaan keluarga, korban dibawa ke rumah duka. Untuk kemudian dimakamkan,” ungkap Octavianto.

Usai penemuan tersebut, tim SAR kemudian menggelar debrefieng bersama pihak keluarga korban. “Dengan ditemukannya korban, operasi SAR ditutup. Dan unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan kesatuannya masing-masing,” pungkas Octa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini