Astaga! Suami-Istri Kompak Jadi Mucikari ABG di Kaltim

Seorang perempuan bernama Dewi Astuti Adriani (24) warga Balikpapan diciduk Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subdit Renakta) Polda Kaltim dalam kasus mucikari.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 19 Maret 2021 | 18:06 WIB
Astaga! Suami-Istri Kompak Jadi Mucikari ABG di Kaltim
Dewi Astuti Adriani diciduk Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subdit Renakta) Polda Kaltim dalam kasus mucikari. [inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Seorang perempuan bernama Dewi Astuti Adriani (24) warga Balikpapan diciduk Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subdit Renakta) Polda Kaltim dalam kasus mucikari.

Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur alias ABG.

Penangkapan Dewi yang sebelumnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) berdasarkan pengembangan tersangka Ikbal (19) dan Taufik (23) yang lebih dulu ditangkap beberapa waktu lalu.

Ironisnya, Dewi Astuti adalah suami dari Ikbal yang bertindak sebagai Managemen dalam kegiatan ini prostitusi yang sempat menggemparkan Kota Balikpapan tersebut.

Baca Juga:Polda Kaltim Tangkap Pembawa Sabu Kelas Sultan, Harganya Rp 2,5 Miliar

"Dewi Astuti menjadi mucikari dalam kasus prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur di Balikpapan,” ujar Kasubid IV Renakta Ditkrimum Polda Kaltim, AKBP I Made Subudi, dalam konprensi pers di Mapolda Kaltim, Jumat (19/3/2021) dilansir Inibalikpapan.com--jaringan Suara.com.

Subudi memaparkan, terungkapnya kasus ini setelah ada laporan tentang praktek prostitusi di salah satu hotel di Balikpapan. Selanjutnya, tim opsnal Subdit IV Renakta pada Jumat, (5/3/2021) melakukan penyamaran sebagai lelaki hidung belang.

“Setelah melakukan transaksi melalui aplikasi online dengan tersangka, akhirnya tersangka sepakat membawa dua orang wanita untuk bersetubuh di salah satu hotel di Jalan Manunggal III BDS Balikpapan,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Subudi, petugas langsung menangkap tersangka bersama barang bukti uang sebesar Rp1,6 juta rupiah dan sebuah hand phone yang digunakan untuk kegiatan transaksi.

Dalam pengungkapan ini, jelas Subudi, ternyata tersangka memperdagangkan anak dibawah umur, dimana salah satu korbannya berinisal SW yang masih berusia 14 tahun 9 bulan, sedangkan seorang korbannya lagi sudah berusia 20 tahun.

Baca Juga:Rekonstruksi Kasus Kematian Herman, 107 Sub Adegan di Dua Lokasi Kejadian

“Dari keterangan tersangka kepada penyidik, kedua korban ini sudah bersama tersangka selama 3 bulan dan selama ini keduanya dipaksa untuk melayani para lelaki hidung belang,” paparnya.

“Selama bekerja bersama tersangka, para korban ini hanya diberikan imbalan sebesar Rp 200-300 ribu rupiah, setiap kali usai kencan dengan para tamu,” sambungnya.

Adapun kasus prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umum ini, Subudi mengaku jika para tersangka akan dijerat pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda sebanyak Rp 200 juta. Serta Pasal 506 KUHP tentang menjadi muncikari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini