Kapal Tambangan Jadi Alternatif Transportasi Warga Samarinda Seberang

Dzikri juru mudi Kapal Tambangan di Sungai Mahakam, Samarinda berbagi kisah. Ramadan kali ini merupakan tahun ketiga Dzikri menjalani profesi itu.

Sapri Maulana
Kamis, 06 Mei 2021 | 03:25 WIB
Kapal Tambangan Jadi Alternatif Transportasi Warga Samarinda Seberang
Para penumpang di atas Kapal Tambangan, Dermaga Pelabuhan Pasar Pagi Samarinda menuju Samarinda Seberang. [SuaraKaltim.id/Jifran]

SuaraKaltim.id - Hilir mudik kapal tambangan di Sungai Mahakam kian ramai. Warga Kecamatan Samarinda Seberang menjadikannya sebagai transportasi alternatif menuju Kecamatan Samarinda Kota.

"Penumpang selama bulan puasa semakin ramai," kata Dzikri, juru mudi kapal tambangan, saat ditemui di atas kapal usai turunkan penumpang tepat di depan dermaga Pasar Pagi Samarinda, Rabu (05/05/2021) sore tadi.

Ramadan kali ini merupakan tahun ketiga Dzikri menjalani profesi itu. Disebutkan peningkatan jumlah penumpang kerap terjadi saat jelang Lebaran Idulfitri maupun Iduladha.

Bahkan penghasilan mereka terus meningkat hingga Rp 100 hingga 200 ribu dalam sehari.

Baca Juga:Viral di Medsos, Polresta Samarinda Mulai Usut Investasi Bodong 212 Mart

"Penumpang terus meningkat, persatu orangnya dikenakan tarif itu lima ribu. Nanti ngantri, setiap lima orang baru kita berangkat," tandasnya.

Dzikri bercerita, umumnya warga Samarinda Seberang ke Samarinda Kota tujuannya ke pasar pagi. Pasar tradisional, pusat belanja yang masih banyak peminat warga Samarinda.

Ragam jualan ada di sana, mulai dari pakaian, kain, sepatu dan sendal hingga perabot rumah tangga. Dari jualan grosiran hingga eceran.

Menuju pasar itu dari Samarinda Seberang memang terbilang dekat, hanya saja dibatasi oleh sungai.

Satu satunya jalur darat terdekat adalah melewati jembatan Mahakam kembar jaraknya sekitar 10 kilo meter dengan waktu tempuh sekitar setengah jam. 

Baca Juga:Guru Honorer di Samarinda Mengadu ke Ombudsman Dugaan Pemotongan Gaji

Alternatif lain untuk jalur darat yakni melewati jembatan mahkota dua tapi masih ditutup karena abrasi.

Namun jelang lebaran kepadatan lalu lintas kian terasa, bahkan akses jembatan yang menjadi jalur utama warga Samarinda seberang. Kata Dzikri itu menjadi satu alasan warga memiliki alternatif transportasi.

"Ramainya ini karena memang warga ingin menghindari kemacetan dijalur darat,"terangnya.

Seorang penumpang tak mengelak hal tersebut. Dia mengaku naik kapal tambangan karena jaraknya lebih dekat. Hanya memakan waktu sekitar 10 Menit.

"Lebih cepat, saya langganan, kemarin kami lewat ini lagi, karena jarak lebih dekat. Juga tidak macet," tutur Fitri ditemui saat beranjak dari kapal menuju pasar .

Para penumpang diatas kapal Tambangan di Dermaga pelabuhan Pasar Pagi Samarinda menuju Samarinda Seberang [Suara.com/Jifran]

Kontributor : Jifran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini