SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut transaksi masyarakat di Pasar Ramadhan GOR Segiri Kota Samarinda tergolong tinggi. Meski ia tak memberi perinciannya.
Hal itu disampaikan saat penutupan pasar Ramadhan, jelang lebaran tahun ini. Kendati demikian, Andi Harun tak memungkiri masih banyak kekurangan dari segi pelaksanaan dan tampilan.
Terutama dari dekorasi yang kurang menampilkan unsur budaya. Namun, untuk jumlah pengunjung, ia mengakui animo masyarakat tetap tinggi.
“Serba mendadak permintaan dari masyarakat agar dibuka pasar ramadhan kurang dari 5 hari baru saya buka, setelah beberapa instansi memberi jaminan siap memback-up kebijakan wali kota,” ucap Andi Harun, belum lama ini, dilansir dari Mediaetam.com, media jejaring Suara.com.
Baca Juga:Survei Terbaru, 60 Persen Warga Jepang Ingin Olimpiade Dibatalkan
Andi Harun bersyukur, masyarakat Kota Samarinda bisa menikmati gelaran pasar Ramadhan tahun ini, meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Ke depannya, akan ada tempat untuk berbuka puasa langsung.
“Jadi masyarakat tidak hanya membeli produk makanan atau produk yang lain yang ada di pasar Ramadan,” ucap dia.
Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan berjalannya pasar ramadan, untuk ukuran transaksi sangat besar, dan dari situ terindikasi bahwa Kota Samarinda menurut Andi Harun ekonominya sudah mulai bergerak hanya saja yang harus diperhatikan adalah ketaatan dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Saya sangat yakin, dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim, Kota Samarinda berada paling depan dalam mempercepat adaptasi pemulihan ekonomi,” jelas Andi Harun.
Baca Juga:Mensos Risma Kunjungi Balai Rehabilitasi Korban Napza di Bogor Malam Hari
Maka dari itu Andi Harun mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar tren positif yang saat ini bisa terus berlangsung sehingga aktivitas ekonomi setelah lebaran tetap berjalan.