Panel yang terdiri dari 20 ahli medis, yang dibentuk oleh jaksa penuntut umum bulan lalu, mengatakan perawatan Maradona penuh dengan "kekurangan dan ketidakberesan."
Jika terbukti bersalah, maka tujuh orang yang dilarang meninggalkan negara itu terancam menghadapi hukuman antara delapan hingga 25 tahun penjara.
Sebelumnya dalam pernyataan saksi, Madrid menjadi salah satu orang yang menemukan Maradona tanpa tanda-tanda kehidupan, dan ia sudah mencoba untuk mengambil tindakan penyelamatan.
Pada Senin (14/6), perawat malam Maradona, Ricardo Almiron (37), menjadi yang pertama dari tujuh orang yang diinterogasi oleh jaksa.
Baca Juga:Argentina vs Chile, Lionel Messi Cs Beri Penghormatan untuk Maradona
Staf medis lain yang terlibat dalam perawatan Maradona akan diperiksa oleh jaksa selama dua pekan ke depan.
Selanjutnya hakim akan memutuskan apakah masalah tersebut harus diselesaikan dalam proses yang diperkirakan akan berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, atau tidak.
Maradona telah berjuang melawan kecanduan kokain dan alkohol. Mantan bintang Boca Juniors, Barcelona dan Napoli itu menderita gangguan hati, ginjal, dan kardiovaskular saat meninggal.
Maradona adalah idola bagi jutaan orang Argentina setelah dia menginspirasi negara Amerika Selatan itu untuk meraih kemenangan Piala Dunia kedua mereka pada 1986.
Kematiannya mengejutkan penggemar di seluruh dunia, dan puluhan ribu orang mengantri untuk melihat peti matinya yang terbungkus bendera Argentina di istana presiden di Buenos Aires dalam masa tiga hari berkabung nasional. (Antara)
Baca Juga:Perkembangan Penyebab Kematian Diego Maradona, Pemeriksaan Tim Medis Ditunda