Heboh Mahasiswi China Tewas Dibunuh Dosen dari Negara Lain

Orang tua korban mendapati luka pada beberapa bagian tubuh anaknya, termasuk bagian wajah dan leher.

Riki Chandra
Selasa, 22 Juni 2021 | 13:37 WIB
Heboh Mahasiswi China Tewas Dibunuh Dosen dari Negara Lain
Ilustrasi mayat perempuan (shutterstock)

SuaraKaltim.id - Kasus pembunuhan mahasiswi China menggemparkan warganet. Pembunuhan itu diduga dilakukan dosen berkewarganegaraan asing.

Banyak di antara warganet yang prihatin atas pembunuhan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Provinsi Zhejiang dengan mendesak aparat agar tidak memberikan perlakuan khusus terhadap warga negara asing dalam menangani kasus pembunuhan tersebut.

Pelaku seorang pria berkewarganegaraan asing telah ditangkap, demikian pihak Kepolisian Distrik Yinzhou, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, Senin (21/6/2021) waktu setempat.

Namun polisi tidak mengungkapkan asal negara pelaku pembunuhan tersebut.

Baca Juga:Kota Terlarang Ditutup Sepekan Jelang Peringatan 100 Tahun Partai Komunis China

Beberapa media di China melaporkan bahwa polisi pertama kali menerima laporan terjadinya pembunuhan di kawasan hutan dekat Jalan Raya Shiji, Distrik Yinzhou, pada Senin (14/6/2021).

Pelaku mengaku membunuh perempuan itu didasari alasan putus hubungan. Polisi sedang mencari beberapa barang bukti yang dibuang oleh pelaku.

Orang tua korban mendapati luka pada beberapa bagian tubuh anaknya, termasuk bagian wajah dan leher.

Menurut dia, korban yang masih duduk pada awal-awal semester itu merupakan mahasiswi yang memiliki nilai akademik bagus dan mendapatkan beasiswa setiap tahun sebagaimana laporan media massa.

Pelaku dan korban berada di perguruan tinggi yang sama, namun polisi tidak menyebutkan nama perguruan tinggi itu.

Baca Juga:Mahasiswi Dibunuh Dosen Asing di Hutan, Netizen Geger

Warganet di China menyoroti beberapa kasus kejahatan yang melibatkan orang asing di China mendapatkan perlakuan khusus.

Peraturan perundang-undangan di China menetapkan bahwa orang asing yang melakukan tindak kejahatan di China harus tunduk pada undang-undang yang berlaku di negara tersebut, kecuali mereka yang memiliki kekebalan diplomatik. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini