SuaraKaltim.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Balikpapan berdampak pada membludaknya pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Bahkan, ruang isolasi dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit tersebut sudah tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19 yang memerlukan perawatan.
Walau ada upaya untuk mendirikan tenda perawatan bagi pasien Covid-19 di RSUD tersebut, namun pihak rumah sakit mengaku banyak kendala yang akan muncul jika dipaksakan, salah satunya jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang memadai.
“Kalau membuka tenda, pertama SDM-nya jelas kita tidak punya, kedua tidak standar untuk perawatan infeksius, jadi sebaiknya ke rumah sakit lain,” ujar Direktur RSUD Kanudjodo Djatiwibowo Balikpapan Edy Iskandar seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com
Kondisi pelayanan semakin berat, lantaran 25 nakes masih menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. Diakuinya, saat ini semua sumber daya nakes di RSUD terpaksa dikerahkan seluruhnya.
Baca Juga:Beberapa Hari Terakhir, Pesanan Peti Mati Meningkat dari RS Rujukan Covid-19 di Balikpapan
“Kalau yang sekarang menangani pasien covid ini ada sebanyak 700 orang. Semuanya kita kerahkan.,” ujarnya.
Lantaran itu pula, katanya, nakes juga mengalami kelelahan karena terus menerus menangani pasien Covid-19 yang datang dan terus bertambah setiap harinya.
“Nah yang jadi masalah adalah tingkat kelelahan (nakes) karena terus bekerja,” katanya.
Saat ini pihak RSUD sendiri mencoba mengantisipasi keterbatasan nakes dengan membuka rekrutmen sejumlah 50 perawat yang nantinya akan dikontrak hingga akhir tahun.
Sebelumnya, lonjakan Pasien Covid-19 kembali terjadi di Balikpapan. Akibatnya, pasien terus berdatangan hingga membuat tim medis kewalahan karena ruangan isolasi sudah penuh. Kondisi tersebut terjadi di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Baca Juga:Penuh, IGD RSKD Tutup Sementara dan Minta RS Lain Siapkan Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Saat disambangi SuaraKaltim.id padaJumat (12/7/2021) pagi, Ruang IGD rumah sakit milik Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) ini masih terlihat adanya antrean pasien antara 15 sampai 10 orang yang hendak masuk ke ruang isolasi.
Salah satu keluarga pasien, Rahmat (28) mengaku, mereka membawa keluarga ke rumah sakit lantaran mengeluh ada sesak tadi malam. Karena banyak pasien yang masuk, mereka harus antre terlebih dahulu, untuk mendapat perawatan di ruangan isolasi.
"Tadi malam sempat antri, tapi sekarang sudah dirawat di ruangan karena ada penambahan tempat tidur," ujarnya di sekitar rumah sakit.
Sementara itu, Direktur RSKD Balikpapan dr Edy Iskandar membenarkan adanya lonjakan hingga antrean tersebut. Bahkan dia mengungkapkan kalau lonjakan kali ini lebih tinggi dari kenaikan pasien pada Januari dan Februari 2021 lalu.
"Lonjakan pasien lebih tinggi dari bulan Januari dan Februari," ujarnya kepada SuaraKaltim.id.
Edy menambahkan, sampai saat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSKD berjumlah 197 pasien. Sedangkan pasien baru di IGD yang antri sudah mulai menurun yakni 10 sampai 15 pasien yang belum bisa masuk ke ruangan.
"Sebenarnya ada 243 bed di sini, tapi karena keterbatasan tim medis, belum semua dipergunakan. Tapi saat ini sudah kami tambah 50 bed lagi karena pasien terus bertambah," katanya.
Dalam penanganan Covid-19 yang terus meningkat, Edy mengaku sudah mendapat bantuan berupa dana dari Gubernur Kaltim, yakni pengadaan 50 bed ditambah dengan anggaran untuk membiayai tenaga medis tambahan.
"Sudah dibantu Pak Gubernur (Kaltim), saat ini juga kami sedang menambah tabung oksigen dan lainnya," ungkapnya.