Pasien di RSKD Membludak, Pemkot Balikpapan Jadikan RSUD Beriman untuk Rujukan Covid-19

Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud menyatakan bakal mengalihkan RSUD Beriman Gunung Malang akan menjadi rumah sakit yang hanya khusus menangani pasien covid-19.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 02 Juli 2021 | 17:49 WIB
Pasien di RSKD Membludak, Pemkot Balikpapan Jadikan RSUD Beriman untuk Rujukan Covid-19
Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan terpaksa dirawat di lorong karena ruang isolasi penuh[Tangkapan layar video yang beredar di sosial media]

SuaraKaltim.id - Membludaknya jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo di ruang isolasi dan ICU, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai mencari solusinya.

Langkah tersebut dilakukan, lantaran tim medis kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus mendatangi rumah sakit milik provinsi Kaltim tersebut. Hingga akhirnya, lorong-lorong di ruang UGD disulap menjadi kawasan perawatan.

Merespons kondisi genting tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyatakan bakal mengalihkan RSUD Beriman Gunung Malang akan menjadi rumah sakit yang hanya khusus menangani pasien covid-19.

“Berdasarkan pertemuan minggu lalu bisa saja RSUD kita, kita jadikan khusus covid-19 ,” ujarnya kepada awak media seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Jumat (02/07/2021).

Baca Juga:Pemkot Balikpapan Batasi Jemaah Salat Idul Adha di Masjid, Ibu dan Anak di Rumah Saja

Dia juga mengemukakan, untuk pasien dengan penyakit lain yang kini dirawat di RS tersebut akan dialihkan atau dirujuk ke rumah sakit lain yang tidak merawat Pasien Covid-19.

“Yang pasien lain bisa kita alihkan ke rumah sakit lain, itu alternatifnya,” katanya.

Selain itu, dia juga meminta agar warga tidak panik serta tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Dia juga mengimbau Warga Balikpapan agar tidak keluar rumah, jika tidak ada hal-hal yang penting.

“Tapi warga nggak usah panik, tetap aja jaga kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah kurangi keluar rumah kalau nggak penting,” ujarnya

Baca Juga:Kasus Covid-19 Balikpapan Melejit, Ada Wacana Tes PCR, Satgas: Sampaikan Dulu ke Gubernur

Begitupun di rumah ibadah, dia juga mengimbau tetap harus menerapkan prokes.

“Termasuk masjid kita sarankan tetap menjaga jarak. Tapi jangan sampai bilang penutupan masjid, itu nggak,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, lonjakan Pasien Covid-19 kembali terjadi di Balikpapan. Akibatnya, pasien terus berdatangan hingga membuat tim medis kewalahan karena ruangan isolasi sudah penuh.

Kondisi tersebut terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan.

Saat disambangi SuaraKaltim.id padaJumat (12/7/2021) pagi, Ruang IGD rumah sakit milik Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) ini masih terlihat adanya antrean pasien antara 15 sampai 10 orang yang hendak masuk ke ruang isolasi.

Salah satu keluarga pasien, Rahmat (28) mengaku, mereka membawa keluarga ke rumah sakit lantaran mengeluh ada sesak tadi malam. Karena banyak pasien yang masuk, mereka harus antre terlebih dahulu, untuk mendapat perawatan di ruangan isolasi.

"Tadi malam sempat antri, tapi sekarang sudah dirawat di ruangan karena ada penambahan tempat tidur," ujarnya di sekitar rumah sakit.

Sementara itu, Direktur RSKD Balikpapan dr Edy Iskandar membenarkan adanya lonjakan hingga antrean tersebut. Bahkan dia mengungkapkan kalau lonjakan kali ini lebih tinggi dari kenaikan pasien pada Januari dan Februari 2021 lalu.

"Lonjakan pasien lebih tinggi dari bulan Januari dan Februari," ujarnya kepada SuaraKaltim.id.

Edy menambahkan, sampai saat ini jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSKD berjumlah 197 pasien. Sedangkan pasien baru di IGD yang antri sudah mulai menurun yakni 10 sampai 15 pasien yang belum bisa masuk ke ruangan.

"Sebenarnya ada 243 bed di sini, tapi karena keterbatasan tim medis, belum semua dipergunakan. Tapi saat ini sudah kami tambah 50 bed lagi karena pasien terus bertambah," katanya.

Dalam penanganan Covid-19 yang terus meningkat, Edy mengaku sudah mendapat bantuan berupa dana dari Gubernur Kaltim, yakni pengadaan 50 bed ditambah dengan anggaran untuk membiayai tenaga medis tambahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini