SuaraKaltim.id - Layanan 11 platform telemedicine yang menyediakan jasa konsultasi dokter dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri baru tersedia di wilayah DKI Jakarta saja.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menggelar jumpa pers yang dilakukan virtual pada Selasa (6/7/2021).
"Bekerja sama dengan 11 platform telemedicine yang kemarin sudah diluncurkan oleh pak Menko, agar mereka bisa tetap berkonsultasi dengan dokter dan bisa mendapat layanan obat gratis dari Kemenkes. Untuk sementara layanan telemedicine dengan 11 platform ini dilakukan di DKI untuk sementara," ujarnya seperti dilansir Suara.com.
Dia mengemukakan, layanan tersebut hanya berlaku untuk yang terkonfirmasi positif dan tertera dalam database Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Setelah berkonsultasi, nantinya Pasien Covid-19 akan mendapatkan layanan obat gratis.
Baca Juga:Menkes Sebut Tujuh Provinsi Rawan Serangan Covid-19 Varian Delta, Termasuk di Kaltim
"Berlaku untuk orang yang sudah positif terkena covid, yang dikonfirmasi di data lab yang ada di database Kemenkes. Jadi harus positif covid dulu supaya tidak ada abuse, tata kelola baik. Kemudian kalau mereka kemudian konsultasi di telemedicine akan digratiskan oleh telemedis dan obatnya akan digratiskan oleh kita," katanya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini juga menyebut, strategi tersebut nantinya juga akan direplikasikan ke daerah lainnya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Strategi ini baik yang rumah sakit, tempat isolasi, maupun isolasi mandiri akan kita replikasikan ke daerah lain, arahan bapak presiden. Saya berterima kasih kepada pemerintah Jawa Barat yang sudah menjalankan telemedicine ini, yang kita harapkan bisa juga direplikasi di daerah-daerah lain," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah yang diujicoba untuk wilayah DKI Jakarta pada Selasa (6/7/2021) esok.
Budi mengatakan, layanan tersebut terbentuk atas kerjasama Kemenkes dengan 11 platform telemedicine. Adapun 11 telemedicine yang dimaksud ialah AloDokter, Get Well, Good Doctor, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, LinkSehat, Milfield Dokter, ProSehat, SehatQ dan YesDok.
Baca Juga:Menkes Budi: Konsultasi Dokter dan Obat Gratis Telemedicine Baru Berlaku di Jakarta
"Kami telah bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk menyediakan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (5/7/2021).
Nantinya, 11 platform telemedicine tersebut akan memberikan layanan konsultasi dokter serta mengirimkan obat untuk masyarakat yang positif Covid-19 tetapi saturasinya masih di atas 95 persen, tidak sesak dan tidak komorbid serta yang mengalami gejala ringan seperti batuk atau demam. Semua layanan akan dilakukan secara digital.
Dalam prosesnya, masyarakat akan dikirimkan paket obat. Dia mencontohkan, salah satu paket obat untuk pasien positif yang tidak bergejala akan mendapatkan paket berisi vitamin C, B, E dan Zinc.
Sementara yang bergejala ringan akan mendapatkan paket multivitamin, Azitromisin 500 mg, Oseltamivir 75 mg dan Parasetamol Tab 50 mg. Paket-paket tersebut juga akan diintegrasikan dengan 742 lab yang menyediakan layanan tes PCR melalui 11 platform telemedicine.
"Kalau hasilnya positif bisa langsung diteruskan dengan konsultasi dokter, kemudian kalau memang membutuhkan obat, obatnya akan dikirimkan dan langsung dikirimkan ke rumah secara gratis. Layanan ini akan dilakukan uji coba di DKI Jakarta mulai hari Selasa besok 6 Juli 2021 bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta."
Hal tersebut dilakukan Kemenkes untuk mengurangi beban rumah sakit yang hanya menerima pasien bergejala sedang, berat dan kritis. Dengan adanya kerjasama itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah pun tetap bisa mendapatkan akses dan layanan medis tepat waktu tanpa perlu mengantri di rumah sakit.
"Dengan demikian, layanan rumah sakit, dapat kita prioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis."