Ibu Ini Dilarang Menggendong Anaknya Berlama-lama, Loh Kenapa?

Wally, sang anak, menderita Rhabdomyosarcoma. Sejenis kanker langka yang terbentuk di jaringan otot.

Denada S Putri
Minggu, 15 Agustus 2021 | 09:13 WIB
Ibu Ini Dilarang Menggendong Anaknya Berlama-lama, Loh Kenapa?
Ilustrasi ibu baru. (Elements Envato)

SuaraKaltim.id - Kisah pilu datang dari seorang ibu bernama Carol yang tinggal di Australia Selatan. Bagaimana tidak, sebagai seorang ibu dirinya tak bisa menggendong buah hatinya sendiri terlalu lama.

Semua berawal ketika anak pasangan Carol Montgomery-Dwyer dan Daniel Reece mengalami infeksi mata, yang kemudian didiagnosis sebagai sesuatu yang lebih serius.

Ia adalah Wally, bayi berusia delapan bulan yang dibawa ke dokter umum karena keluhan mata merah. Wally kemudian diberi resep berupa antibiotik, karena dianggap sebagai infeksi mata sederhana.

Namun, di 26 Juli lalu, dokter di Rumah Sakit Ibu dan Anak Adelaide memberi tahu orangtua Wally menderita Rhabdomyosarcoma. Sejenis kanker langka yang terbentuk di jaringan otot.

Baca Juga:Dokter Anak Pastikan ASI Tidak Jadi Sumber Utama Penularan Covid-19 Pada Anak

Bayi malang itu telah kehilangan penglihatan di area matanya yang terinfeksi dan sekarang menonjol keluar dari kepalanya. Bayi itu juga harus menjalani 42 minggu kemoterapi yang melelahkan, demi bertahan hidup.

Sang ibu mengatakan bagaimana proses perawatan sangat melelahkan dan menyakitkan. Parahnya, ibunda Wally juga tengah hamil muda.

Maka dari itu ia sangat dilarang untuk menggendong Wally yang kerap kesakitan terlalu lama, guna terhindar dari paparan radiasi yang menjadi metode perawatan Wally.

"Saya tidak bisa menahannya lebih dari 10 menit setiap kali menggendong Wally, karena ia mengandung radioaktif. Saya tidak bisa mengganti popok. Saya hanya menonton suami melakukan segalanya ... Ini sangat sulit," katanya disadur dari Suara.com, Minggu (15/8/2021).

Akibatnya, sang suami harus bekerja keras sendiri. Mulai dari menyiapkan makan, mengurus Wally penuh waktu hingga akhirnya ia berhenti bekerja.

Baca Juga:Pemkab Situbondo Percepat Vaksinasi Bagi Ibu Hamil, Ini Alasannya

Ilustrasi ibu bersama anaknya.(pixabay)
Ilustrasi ibu bersama anaknya.(pixabay)

Di sisi lain, Carol juga mengaku sangat terkejut ketika dokter mengatakan bahwa anak mereka didiagnosis menderita kanker.

"Sejujurnya saya tidak mendengar apa-apa setelah mereka memberi tahu saya bahwa ini adalah kanker. Saya mengalami saat-saat hancur dan kemudian merasa benar-benar mati rasa, seperti itu tidak nyata, karena dia masih anak kecil yang bahagia dan energik. Rasanya tidak nyata. Kami sama sekali tidak mengatasi dengan baik," jelasnya.

Carol Montgomery-Dwyer menjelaskan, Wally kemungkinan akan membutuhkan perawatan sekunder hingga dewasa. Untuk memberinya kualitas hidup yang baik di masa depan.

Saat ini terdapat dua pilihan utama perawatan untuk Wally. Yaitu radioterapi atau melakukan perjalanan medis ke Inggris selama dua setengah bulan.

Namun karena tengah hamil 14 minggu, Carol khawatir dirinya tidak bisa melakukan perjalanan ke Inggris. Meski demikian, dia telah bertemu dengan tim radiologi dan telah dijadwalkan untuk membahas kemungkinan melahirkan di rumah sakit di Inggris.

“Setidaknya saya bisa pergi ke sana bersama pasangan saya dan Wally... Saya tidak bisa membayangkan melakukan semua ini sendirian. Ini masih belum pasti dan menakutkan dan kami belum tahu biaya melahirkan di Inggris," katanya lirih.

Wally, yang baru belajar merangkak, menurut ibunya masih memiliki tumbuh kembang yang baik. Dia juga nampak senang mendapat perawatan di rumah sakit.

"Untuk bayi kecil, dia memiliki kepribadian yang besar... Tidak ada yang menahannya. Dia adalah dirinya yang dulu, berlarian, memekik dan hanya menjadi Wally," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini