Buat Pejabat yang Menerima Vaksin Ketiga, Firdaus Ferdiansyah: Kelompok yang Tak Berhak!

Harusnya, kewenangan pemberian vaksin itu berada di tangan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Denada S Putri
Kamis, 26 Agustus 2021 | 07:25 WIB
Buat Pejabat yang Menerima Vaksin Ketiga, Firdaus Ferdiansyah: Kelompok yang Tak Berhak!
Presiden Jokowi tinjau kegiatan vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraKaltim.id - Bocor pengakuan beberapa pejabat daerah yang sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Polemik tersebut menimbulkan berbagai spekulasi, khususnya tentang 'jalur belakang' yang dimiliki pejabat.

Relawan LaporCovid-19 Firdaus Ferdiansyah menilai pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ketiga bagi para pejabat mesti dicurigai. Mengingat sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menegaskan jika vaksin dosis ketiga hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) Indonesia.

"Ini perilaku yang tidak dan sama sekali tidak bisa dibenarkan dan patut dicurigai kenapa kemudian vaksin booster Moderna ini diberikan kepada kelompok yang semestinya tidak berhak untuk mendapatkan," katanya disadur dari Suara.com, Kamis (26/8/2021).

Jika menelisik pada fenomena pejabat yang mendapatkan vaksin booster ini, ia mengira hal tersebut disebabkan kurangnya proses pengawasan dalam pemberian vaksin.

Baca Juga:Daripada Vaksin Dosis Ketiga, Pakar Lebih Anjurkan Pakai Masker untuk Cegah Varian Delta

Menurutnya lagi, kewenangan pemberian vaksin itu berada di tangan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

"Beliau bertanggung jawab atas penentuan kelompok yang berhak mendapatkan vaksin," ujarnya.

Namun sayang, realita tak seindah yang diharapkan, vaksin ketiga atau booster yang semestinya diberikan hanya kepada nakes, akhirnya dipakai juga untuk para pejabat.

"Kemudian dimanfaatkan oleh istilahnya sekelompok orang, ada kemudian pejabat baik, pejabat di kementerian atau lembaga bahkan sampai di tingkat daerah," ucapnya geram.

Presiden Jokowi tinjau kegiatan vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. [Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Jokowi tinjau kegiatan vaksinasi di SMPN 22 Samarinda. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

Isran Noor Ngaku Sudah Vaksin Booster, Andi Harun Tunggu Vaksin Ketiga

Baca Juga:Kemenkes: Pejabat Harus Pahami Booster Khusus Nakes, Tapi Vaksin Nusantara Urusan Pribadi

Sebelumnya, sebuah video yang memperdengarkan obrolan Presiden Jokowi dengan beberapa pejabat tentang vaksin dosis ketiga viral dan mendadak jadi sorotan publik.

Momen tersebut terekam saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menhan Prabowo, Panglima TNI, Kapolri, Gubernur Kaltim, dan Wali Kota Samarinda  meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kaltim, Selasa (24/8).

Video itu sebelumnya sempat diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, namun kini telah dihapus.

Dalam obrolan tersebut terdengar bahwa sejumlah pejabat sudah menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau booster vaksin.

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, sudah mendapat dua suntikan vaksin dan berencana mendapat Vaksin Nusantara.

Presiden Jokowi menanggapi hal tersebut dengan sedikit bercanda, ia menyebut Wali Kota Andi Harun tampak segar.

"Oh, pantes segar benar. Mendahului kita ini Pak Wali Kota," kata Jokowi sambil tertawa ringan.

Presiden Jokowi kemudian bertanya apakah Wali Kota Andi sudah mendapat Vaksin Nusantara sebagai dosis ketiga. Andi lantas mengatakan ia sedang menunggu vaksin tersebut.

"Pada enggak ngajak-ngajak kita ya," balas Jokowi.

Tak hanya itu, Gubernur Kaltim Isran Noor juga menyebut dirinya telah menerima vaksin booster.

"Saya juga sudah booster, tapi Moderna," kata Isran dalam video tersebut.

Mendengar pengakuan para pejabat, Menhan Prabowo kemudian bertanya kepada Presiden Jokowi apakah sudah mendapat vaksin booster atau belum.

"Sudah booster semua, Pak. Pak Presiden belum, Pak?" tanya Prabowo.

"Enggak, saya nunggu. Nunggu Pfizer," jawab Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak