SuaraKaltim.id - Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Bontang berhasil menciptakan wastafel otomatis. Sebanyak 8 orang mahasiswa yang melakukan penemuan itu.
Wastafel yang menggunakan sensor gerak ini dirakit oleh kelompok mahasiswa jurusan Teknik Elektro. Alat yang diberi nama wastafel cerdas, bisa dioperasikan hanya mengandalkan sensor.
Pembina STITEK Multi Engineering, Akbar menyampaikan, alasan penamaan wastafel cerdas karena alat ini mampu menjalankan perintah tanpa sentuhan.
Penggunanya cukup mendekat ke keran, kemudian secara otomatis air mengalir dari mulut ledeng.
Baca Juga:Kolaborasi dengan PMM UMM, Desa Bocek Adakan Vaksinasi untuk Warganya
"Sehingga mengeluarkan air tanpa menggunakan keran, tapi perintah itu bersifat menggunakan jarak," ungkapnya, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (25/9/2022).
Alat cuci tangan ini juga dilengkapi dengan bak penampungan air. Berbeda dengan wastafel pada umumnya, yang di mana air bekas cucian dibiarkan terbuang mengalir hingga becek di sekitar wastafel.
"Di luar sana kan apa yang kita pakai menggangu karena buat becek, kalau airnya tumpah-tumpah," ungkapnya.
Menggunakan energi baterai untuk pengoperasian
Untuk pengoperasian, alat ini menggunakan listrik yang disuplai dari baterai. Daya penyimpanan energi baterai cukup lama, bisa bertahan selama 3 hari.
Baca Juga:Polisi Tangkap 26 Mahasiswa Unhas
Sementara untuk pengisian daya baterai hingga penuh hanya dalam 1 jam. "Jauh lebih hemat dan praktis," ujarnya.
Akbar menuturkan, mahasiswa bisa merakit alat ini kurun 1 bulan saja. Tahapan paling menyita waktu, saat penyesuaian dengan energi, sekitar 1 minggu.
"Itulah yang kami coba kaji, teliti selama kurang lebih satu bulan dari segi awal dirancang hingga selesai," katanya.
Dari sisi modal, Akbar menyebutkan, biaya perakitan alat ini sebanyak Rp 2 juta. Menurutnya, biaya ini tergolong ekonomis, karena bisa menghasilkan wastafel seperti ini.
"Walau budget murah tetapi alat yang diproduksi bisa tahan lama dan kokoh," ucapnya.
Sementara waktu, wastafel otomatis ini akan dipakai di kampus STITEK. Ke depan, ia berencana bakal memproduksi massal apabila permintaan dari masyarakat berdatangan.
Dalam perakitan ini, Yayasan STITEK turut serta mendukung praktikum para mahasiswa.
Di tempat yang sama, Ketua Program Studi Teknik Elektro, Arfittariah menyampaikan, mahasiswa yang terlibat dalam program wastafel cerdas terdiri mahasiswa teknik elektro.