Pengelola Wilayah Kerja Pertamina Hulu Mahakam Hemat Biaya Operasional 18,4 Juta Dolar AS

Program efisiensi atau berhemat itu memiliki penyebutan sendiri yang dijelaskan oleh GM PHM Agus Amperianto.

Denada S Putri
Sabtu, 25 September 2021 | 20:00 WIB
Pengelola Wilayah Kerja Pertamina Hulu Mahakam Hemat Biaya Operasional 18,4 Juta Dolar AS
Fasilitas PHM di delta Sungai Mahakam. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Penghematan dilakukan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Hal itu disampaikan pengelola wilayah kerja (WK) PT PHM. Pengehematan biaya operasional tersebut hingga 18,4 juta dolar AS sampai Juli 2021 kemarin.

Melansir dari Antara, penghematan  pertama dari biaya perawatan sumur 5,2 juta dolar AS . PHM juga menghemat biaya sebesar 13,2 juta dolar AS dengah program pemanfaatan bahan atau material yang diadakan saat WK Mahakam masih dikelola Total Indonesie.

“Program efisiensi atau berhemat ini disebut Locomotive-8, Low Cost of Mahakam to Achieve Effectiveness and Efficiencies,” kata General Manager (GM) PHM Agus Amperianto, dikutip Sabtu (25/9/2021).

Locomotive-8 sendiri memiliki maksud lain. Di mana angka 8 adalah jumlah langkah-langkah yang dikerjakan dalam program tersebut.

Baca Juga:Ingin Hemat Biaya Pernikahan, Mempelai Perempuan Hanya Sediakan Satu Jenis Makanan

Penghematan itu tidak membuat loyo produksi PHM atau meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

Setiap pekerjaan atau program dapat direncanakan ulang, para pelaksana atau penanggungjawab bisa belajar kepada yang lebih baik, dan bila perlu dikerjasamakan, sambil tetap menjunjung tinggi keselamatan kerja.

Lebih jauh Amperianto menjelaskan, ke-8 rincian program Lomotive-8 adalah hemat logistik, pemeliharaan dan pemeriksaan berdasar risiko, inovasi teknik dan peralatan pengeboran dan konstruksi, rantai pasokan terpadu, digitalisasi, mengurangi luas wilayah operasi, bersinergi, dan dalam hal penanganan sumur memperhatikan 3 hal yaitu kontrak, beban kerja, dan rekayasa teknologi.

Dengan keberhasilan penghematan yang sudah terbukti tersebut, sistem dari PHM ini diharapkan bisa diterapkan di wilayah-wilayah kerja lainnya.

“Yang harus diingat, ke-8 hal itu dikerjakan dengan semangat keterbukaan dan kejelasan dan adaptasi yang cepat dan tepat,” lanjut Amperianto.

Baca Juga:Hemat Biaya Rp 11 Miliar, PHM Raih Sertifikasi ISO 50001:2018

PHM adalah anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI).

Di awal tahun 2021 ini tercatat PHM memproduksi minyak dan kondensat 29,4 ribu barel per hari dan gas sebanyak 605,5 juta metrik kaki kubik per hari.

Tahun 2017 PHM mengambil alih Blok atau Wilayah Kerja Mahakam di delta Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dari Total Indonesie, perusahaan dengan modal utamanya dari Total, perusahaan migas Prancis. Total beroperasi di Mahakam sejak tahun 1967.

[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini