Postur Belanja Pemkot Bontang Membengkak Rp 235 Miliar Tahun Ini, Belanja Apa Aja?

Tambahan anggaran di perubahan tahun ini paling besar bersumber dari SilPA di 2020 lalu.

Denada S Putri
Selasa, 28 September 2021 | 19:35 WIB
Postur Belanja Pemkot Bontang Membengkak Rp 235 Miliar Tahun Ini, Belanja Apa Aja?
Wali Kota Bontang Basri Rase didampingi Wawali Najirah dan Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menghadiri Rapat paripurna penyampaian nota keuangan APBD-Perubahan 2021 Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Postur tubuh anggaran belanja Pemkot Bontang di APBD-Perubahan 2021 membengkak sebesar Rp 235 miliar. 

Dengan tambahan belanja itu, asumsi APBD-Perubahan 2021 meningkat dari semula Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,5 triliun. 

Di dalam nota keuangan yang disampaikan Wali Kota Bontang, Basri Rase, tambahan anggaran di perubahan tahun ini paling besar bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SilPA) di 2020 lalu. 

SilPA di tahun lalu melesat dari target yang ditentukan sebelumnya hanya Rp 65 miliar menjadi Rp 262 miliar. 

Baca Juga:Spider Man Jalanan dari Bontang, Karyawan Perusahaan yang Hibur Warga karena Hobi

Selisih dari anggaran lebih itulah yang mengubah mayoritas postur belanja pemerintah tahun ini. 

Dalam penyampaiannya, Basri merinci, belanja Pemkot tahun ini paling besar diperuntukkan di pos Belanja Operasi sebesar Rp 1,1 triliun. 

Di dalam pos itu, ada 3 pos belanja yang berubah yakni belanja pegawai, barang dan jasa serta belanja hibah. 

Sedangkan, belanja modal tahun ini dialokasikan sebesar Rp 281 miliar atau meningkat Rp 111 miliar lebih. 

"Di belanja modal ini kegiatan yang dilakukan yakni belanja modal peralatan, gedung dan bangunan, jalan, drainase serta belanja modal aset," beber Basri, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (28/9/2021). 

Baca Juga:Warga Mengeluh, Banjir di 2 RT di Bontang Lantaran Endapan Lumpur di Saluran Air

Sementara untuk pos belanja tak terduga, Basri menyebutkan, terjadi peningkatan di pos ini yang semula ditargetkan Rp 6,8 miliar menjadi Rp 21 miliar. 

Dari sisi pendapatan, semula diproyeksi Bontang akan menerima Rp 1,2 triliun. Belakangan jumlahnya bertambah Rp 38 miliar. 

Tambahan itu berasal dari penerimaan di Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana transfer antar daerah lalu lain-lain pendapatan yang sah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini