Ormas Pemuda Dayak di Bontang Tahan 22 Truk CPO PT Energi Unggul Persada, Kenapa?

"Dari tadi malam sekira pukul 23.00 Wita mereka melakukan pemberhentian truk."

Denada S Putri
Senin, 25 Oktober 2021 | 18:15 WIB
Ormas Pemuda Dayak di Bontang Tahan 22 Truk CPO PT Energi Unggul Persada, Kenapa?
Organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Gerdayak menahan aktivitas truk Isotank CPO yang melintas di Jalan Ir Soekarno - Hatta. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sebanyak 22 truk angkutan crude palm oil (CPO) ditahan oleh Organisasi Masyarakat Gerakan Pemuda Dayak di Jalan Ir Soekarno - Hatta, Kelurahan Gunung Telihan, Senin (25/10/2021). 

Angkutan minyak sawit mentah ini dilarang melintas di jalan menuju PT Energi Unggul Persada, perusahaan pengolahan minyak sawit, di Bontang Lestari.

Puluhan mobil besar itu dipaksa berhenti, kemudian sopir meninggalkan unit mereka di pinggir jalan. Akibat aksi ini, antrian kendaraan isotank mengular di ruas jalan ini. 

Bernard salah satu pengurus Gerdayak mengatakan, pemberhentian itu dilakukan lantaran PT Energi Unggul Persada (EUP) tidak kunjung memberikan jawaban atas tuntutan masyarakat dalam hal memberdayakan pekerja lokal. 

Baca Juga:Kecelakaan Kerja, 5 Pekerja di Bontang Terpental dan Kesetrum, 4 Orang Lemas 1 Meninggal

"Dari tadi malam sekira pukul 23.00 Wita mereka melakukan pemberhentian truk pengangkut CPO, Kernel, bungkil dan chemical," ucapnya saat ditemui awak media di Jalan Soekarno Hatta, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (25/10/2021).

Organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Gerdayak menahan aktivitas truk Isotank CPO yang melintas di Jalan Ir Soekarno - Hatta. [KlikKaltim.com]
Organisasi masyarakat yang mengatasnamakan Gerdayak menahan aktivitas truk Isotank CPO yang melintas di Jalan Ir Soekarno - Hatta. [KlikKaltim.com]

Menurut Bernard, aksi yang dilakukan karena PT EUP tidak kunjung menunjukkan itikad baik atas permintaan masyarakat.

"Pemberhentian akan terus berlangsung hingga pihak PT EUP menemui kami dan memenuhi tuntutan masyarakat," katanya. 

Hingga pukul 10.45 Wita masyarakat terus menunggu kehadiran pimpinan PT EUP. 

Di lokasi yang sama Kapolsek Bontang Barat Abdul Khoiri berusaha memediasi antara perusahaan dan masyarakat yang melakukan aksi pemberhentian truk. 

Baca Juga:Pemkot Bontang Pastikan Ahli Waris Covid-19 Terima Santunan Kematian Rp 10 Juta

"Kita panggil perwakilan dari masyarakat dan PT EUP mediasi di Polres Bontang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini