SuaraKaltim.id - Tim Satgas Covid-19 Bontang akan memperketat pengawasan jalur masuk pelabuhan. Khususnya milik perusahaan yang menggunakan jalur laut Kota Taman. Hal tersebut untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Tindakan ini diambil setelah berkaca pada kasus yang terjadi Muara Berau. Di mana kapal kargo asal Vietnam masuk ke perairan wilayah tersebut dan membawa 20 anak buah kapal (ABK) yang ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bontang, Letkol Arh Choirul Huda mengatakan, monitoring terus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Tentu ada penjagaan ketat. Sudah ada kasus yang didapat di perairan Muara Berau. Bontang harus lebih ketat pengawasannya," kata Letkol Arh Choirul Huda, Jumat (10/12/2021) di Makodim 0908 Bontang, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com.
Baca Juga:Klasemen Grup B Piala AFF: Malaysia Mantap di Puncak, Indonesia di Atas Vietnam
Ia melanjutkan, setiap perusahaan yang saat ini beroperasi dan beraktivitas di pelabuhan, selalu menginformasikan kepada pihak Kepolisian dan Kodim 0908.
Apalagi, saat ini ada proses pengerjaan pabrik yang menggunakan tenaga kerja asing harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
"Tim satgas selalu memonitor dan berkoordinasi kepada pihak perusahaan untuk memperketat pintu masuk bagi warga asing," sambungnya.
Ia juga meminta internal di perusahaan harus tetap pro aktif melakukan pencegahan dan langkah antisipasi penularan virus Covid-19 dari luar negeri. Karena, khawatir akan adanya lonjakan kasus dengan munculnya varian baru.
"Mereka pro aktif. Setiap ada kedatangan warga asing langsung di berikan tempat untuk melakukan isolasi mandiri sebelum beraktivitas di Kota Bontang," pungkasnya.
Baca Juga:DPKO Belum Terbentuk Jadi Alasan Tak Ada Usulan Kenaikan UMK di Kota Bontang