SuaraKaltim.id - Sebuah video kocak dan viral anak kecil beredar di media sosial. Dalam video memperlihatkan seorang anak kecil yang menangis ketakutan, karena kepalanya tersangkut saringan makanan milik ibunya sendiri.
Saringan yang memiliki lubang bulat terlihat seperti sebuah topi itu membuat rasa penasaran anak kecil tersebut untuk memakainya, sehingga anak lelaki tersebut mencoba memakainya di kepala.
Namun, setelah memakainya di kepala, saringan tersebut justru nyangkut dan tidak bisa di copot atau di lepas dari kepala anak laki-laki tersebut. Sontak anak tersebutpun menangis histeris karena tidak bisa melepas saringan yang ada dikepalanya tersebut .
Kemudian sang ibu meminta mencoba menolong untuk melepaskan saringan yang nyangkut di kepala anaknya itu, namun upayanya ternyata gagal, hingga akhirnya sang ibu membawa sang anak ke toko bangunan yang ada di dekat rumah untuk membantu melepas saringan tersebut.
Baca Juga:Pergoki Suami Lihat Foto Cewek Pakai Baju Seksi, Istri: Aku Tidak Cantik Lagi
Video ini sempat diunggah oleh akun Instagram @hallosamarinda dan mendapat tiga ribu lebih suka.
“Sakit-sakit,” teriak anak tersebut sambil menangis.
“sebentar, nggak usah pake pani,” ungkap sang ibu sambil tersenyum karena merasa lucu dengan ulah sang anak.
Selang beberapa menit kemudian. Akhirnya saringan tersebut dapat dilepas dari kepala anak laki-laki itu, dan langsung terdiam dan tidak menangis lagi.
Peristiwa ini pastinya menjadi momen berharga bagi anak laki-laki tersebut. Karena ia akan mengenang dan menertawakan peristiwa tersebut pada suatu hari nanti.
Baca Juga:Viral! Lelaki Masak Mie Instan di Wastafel Hotel Tuai Kecaman
Video ini juga mendapat beragam komentar dari warga net, “mamanya aja ngakak” tulis akun @randy_r413.
“Rusak lah tempat mamak tu”… Awokawokawok… Sempat”nya mikir tempat masak dengan emot ngakak.” Tulis @z31n_bab00
“Emaknya bilang dilinggis, anaknya tambah nanges wkwkwk dengan emot ngakak.”tulis @dea_mutiaranf.
begitulah kronologi video viral saringan nyangkut di kepala anak laki-laki.
Kontributor : Raditya Hermansyah