SuaraKaltim.id - Tingkat hunian kamar hotel di Samarinda jelang akhir tahun dan tahun baru meningkat. Peningkatan itu rata-rata mencapai 70 hingga 80 persen. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Samarinda, Leny Marlina.
"Angka 70 sampai 80 persen hunian hotel itu biasanya paling lama bertahan dua hari," katanya, menyadur dari ANTARA, Jumat (7/1/2022).
Dia menegaskan, walaupun ada peningkatan hunian kerena momen jelang akhir tahun dan tahun baru, hotel-hotel yang ada di Samarinda tidak pernah menaikkan harga.
"Kita tidak bisa istilahnya memanfaatkan momen tahun baru, kemudian menaikkan harga dan setelahnya menurunkan kembali," tuturnya.
Baca Juga:Laporan Jalan Putus, Pemkot Samarinda Bakal Bebaskan Lahan untuk Proyek di Dua Wilayah Ini
Dia pun menyebut, tamu-tamu hotel yang berdatangan saat akhir tahun dan tahun baru biasanya berasal dari luar kota. Tujuannya tak lain untuk berlibur ke Kota Samarinda.
"Rata-rata penghuni hotel dari Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dan Kutai Kartanegara (Kukar). Sekitar itu aja selama pantauan kita," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan untuk hotel yang banyak diminati di Samarinda, adalah hotel yang sudah berbintang seperti. Hotel Mercure, Ibis, Aston, Swissbel, Harris dan Midtown.
Lanjutnya, hotel-hotel yang ada di Kota Samarinda menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Di mana hal itu tak perlu diragukan lagi, karena memang sudah diwajibkan untuk melakukan sertifikasi CHSE.
Dia berharap hunian kamar hotel di 2022 bisa terus meningkat, dan tamu dari luar kota datang melakukan bisnis lebih intens di Kota Samarinda dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Baca Juga:Sebut Orangtua Sakit Keras, Pemuda Ini Nekat Jual Motor Teman Sampai Buat Skenario Disekap
"Sebelum pandemi pun perhotelan sudah melakukan pengamanan dan kebersihan. Jadi kalau masalah prokes tak usah diragukan, justru di tempat tempat umum lain yang perlu diragukan," tandasnya.