SuaraKaltim.id - Demonstrasi kembali dilakukan orangtua dan siswa SMA 10 Samarinda. Mereka memadati depan Kantor Gubernur Kaltim pada Selasa (4/1/2022). Hingga pukul 13:39 Wita, tampak para massa masih menyampaikan aspirasinya.
Jalan Gadjah Mada pun macet total membuat para pengendara harus mencari jalur lain.
Melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (4/1/2022), tuntutan yang dibawa masih sama. Orangtua dan siswa SMA 10 Samarinda tetap enggan untuk dipindah dari Kampus A di Jalan H.A.M Rifaddin ke Education Center, Jalan PM Noor.
Dalam aksi ini ada sekira 800-an siswa yang turun ke jalan. Mereka membakar ban bekas dan mendorong pagar kantor gubernur sampai rubuh.
Baca Juga:Aksi Teaterikal untuk Muslim Uyghur
Tuntutan yang mereka sampaikan sama seperti sebelumnya, yakni meminta DPRD Kaltim untuk memanggil Gubernur Kaltim, Isran Noor agar membatalkan pemindahan keberadaan SMA 10 dari Jalan H.M.M Rifaddin ke Education Center di Jalan PM Noor.
Kemudian, pihak orangtua siswa dan siswa juga meminta gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi untuk memerintahkan Yayasan Melati angkat kaki dari wilayah tanah Pemprov Kaltim agar tak mengelola aset pemerintah.
Terakhir, mereka juga menuntut agar hak masyarakat di 3 kecamatan di Samarinda Seberang untuk tetap mendapat sistem pendidikan dengan zonasi.