SuaraKaltim.id - Masjid terapung pertama di Kaltim yang berada di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara, tak lama lagi mulai difungsikan. Bangunan yang menjadi ikon religi di Kota Bontang ini, rencananya selesai dikerjakan per 11 Januari ini.
Masjid dua lantai dengan desain mirip perahu ini berdiri di atas air, dengan luas bangunan 29 X 40 meter. Dengan luasan itu, mampu menampung 300 orang jamaah.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang beranggapan, tidak mudah untuk menyelesaikan masjid terapung. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) ada tiga alokasi anggraran sejak 2019 hingga 2021.
Alokasi anggaran untuk membangun masjid dengan desain terapung sekitar Rp 60 miliar. Namun, pembangunan itu tentu dilakukan secara bertahap.
Baca Juga:4 RT di Krukut Lockdown Setelah 36 Warga Positif Covid-19, Wagub DKI: Biar Enggak Terpapar
Tahap awal, pembangunan untuk memasang tiang pancang sebagai pondasi dengan nilai kontrak senilai Rp 35, 2 miliar. Setelah itu, pengerjaan dilanjut pada 2020 untuk pembangunan struktur dan bangunan masjid dengan rencana alokasi anggaran Rp 28,2 miliar.
Namun, pembangunan berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Saat itupun, terjadi gejolak soal penambahan anggaran di bidang kesehatan. Sehingga, untuk pembangunan alokasi anggaran yang dikucurkan hanya sekira Rp 15 miliar.
Sedangkan pada 2021 kemarin Pemkot kembali mengalokasikan anggaran penyempurnaan pembangunan Masjid Terapung senilai Rp 10,3 miliar.
Kabid Tata Ruang PUPR Kota Bontang, Roby Malissa mengatakan, pembangunan mulai direncanakan dan berjalan sejak 2019 lalu.
"Pembangunan memang tidak mudah, karena berjalan di tengah pandemi Covid-19 dimana anggaran sangat terbatas dan alokasi dimaksimalkan pada kesehatan," katanya dikonfirmasi KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (10/1/2022).
Baca Juga:Ratusan Warga RW 02 Kelurahan Krukut Tes Swab Massal, 10 Positif COVID-19
Model pembangunan masjid didesain seperti kapal. Di bagian pangkalnya, menjorok membentuk moncong kapal dengan lantai kaca.
"Bangunan masjid sudah rampung. Tahapan saat ini menyisakan pembersihan dan perampungan pembangunan halaman," sambungnya.
Diperkirakan pengerjaan yang akan rampung pada 11 Januari. Diharapkan bisa menjadi sarana wisata religi. Harapan, penggunaannya dijadwalkan sebelum masuk bulan ramadhan.
Setelah pengerjaan diselesaikan oleh kontraktor. Baru diserahkan ke PUPRK dan selanjutnya akan diresmikan langsung oleh Wali Kota Bontang.
"Kita harap dalam waktu dekat bisa diresmikan. Paling tidak Februari," terangnya.
Sementara untuk pengerjaan halaman parkir dan taman (landscape) masjid, masih akan diusulkan pada tahun ini.
"Sekira Rp 7 miliar untuk mengerjakan landscape masjid. Sementara masih diusulkan," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu masyarakat yang juga sebagai pengurus masjid Al- Muhajirin, Hamzah berharap masjid bisa digunakan sebelum bulan Ramadhan pada Maret 2022 mendatang.
Antusias masyarakat juga, tentunya sangat menunggu kehadiran masjid yang akan menjadi ikon baru Kota Bontang sebagai wisata religi.
"Semoga bisa cepat digunakan. Karena, masyarakat sudah menunggu dengan waktu yang cukup lama," kata Hamzah.