HET Dicabut, Minyak Goreng di Bontang Mulai Timbul: Saya Dapat 100 Karton itu Masih Dijatah

"Untuk sekarang bebas, kita sudah jual kartonan sudah," bebernya.

Denada S Putri
Sabtu, 19 Maret 2022 | 14:13 WIB
HET Dicabut, Minyak Goreng di Bontang Mulai Timbul: Saya Dapat 100 Karton itu Masih Dijatah
Minyak goreng mulai terlihat di rak toko grosi. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Setelah pemerintah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp 14 ribu, di pasaran Bontang stok minyak goreng mulai kebanjiran. Kendati demikian, harga komoditi ini masih dibandrol dengan tinggi.

Dari pantauan di lapangan, toko grosir yang berada di Jalan MH Thamrin (Tanjung Limau), Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara mulai terlihat menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 50 ribu per dua liter. Artinya, per liter minyak goreng dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.

Di sana juga terlihat stok minyak goreng kemasan ukuran dua liter berjajaran di bagian bawah rak-rak barang. Namun, untuk ukuran satu liter tidak terlihat. Berbeda dengan saat penerapan HET, kini pembelian minyak goreng tak lagi dibatasi. Setiap konsumen dibebaskan berbelanja minyak goreng kemasan. 

Salah satu pemilik toko grosir Tanjung Limau yang namanya enggan disebutkan mengatakan, bahwa ia hanya menerima minyak goreng kemasan dua liter dari gudang Bontang. Walau minyak goreng sudah menyesuaikan harga pasar, namun kata dia pengambilan masih dijatah dari gudang tersebut.

Baca Juga:Iwan Fals Kritik Pemerintah, Kali Ini soal Minyak Goreng

"Saya dapat 100 karton itu masih dijatah," ungkapnya, mengutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (19/3/2022).

Katanya, apabila pengambilan tak dijatah, ia membutuhkan minyak goreng sebanyak 500 dus. Tetapi toko-toko lain juga membutuhkan dari keterangan pihak gudang.

Meski pengambilan digudang dibatasi, tetapi para pembeli kini tak dibatasi walau mereka mau mengambil dalam jumlah besar. Baik pengambilan per kemasan hingga per kardus.

"Untuk sekarang bebas, kita sudah jual kartonan sudah," bebernya.

Tak hanya di toko grosir, juga di pasar tradisional telah menyesuikan minyak goreng kemasan sesuai harga pasaran. Namun untuk jual konsumen ia belum memastikan berapa.

Baca Juga:Bikin Emak-emak dan Penjual Gorengan Menjerit, Ini Alasan Pemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Kemasan

Sebab harga itu bervariasi dan menyesuaikan keuntungan yang diambil masing-masing pedagang. Terlebih saat ini, dirinya dan pedagang lain masih menunggu pesanan ready dari distributor.

"Kalau harga jual belum tau, tapi kalau ada barang modal Rp 47 ribu," ujar Wati salah satu pedagang Pasar Citra Mas Lok Tuan.

Ditemui di lokasi yang sama, pembeli dari Kelurahan Gunung Elai, Arfin mengakui harga minyak goreng saat ini memang mahal. Namun, minyak goreng merupakan kebutuhan rumah tangga yang diperlukan.

"Mau tidak mau karena kebutuhan sudah," tuturnya.

Kata dia, sebelum HET dicabut, ia sempat membeli minyak goreng kemasan harga Rp 30 ribu per dua liter.

"Kemarin itu masih dapat sekitar seminggu lalu," ujarnya mengakhiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini