Andi Harun Marah-marah ke PT Pertamina Patra Niaga Samarinda: Lurah Saya Hampir Meninggal

"...Pertamina tidak bantu serupiah pun," katanya.

Denada S Putri
Sabtu, 23 April 2022 | 09:00 WIB
Andi Harun Marah-marah ke PT Pertamina Patra Niaga Samarinda: Lurah Saya Hampir Meninggal
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, usai bertemu dengan jajaran Pertamina Patra Niaga Samarinda. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Kesabaran Wali Kota Samarinda Andi Harun benar-benar diuji oleh ketidakmampuan PT Pertamina Patra Niaga Samarinda yang dianggap belum mampu mengurai persoalan antrean truk. Pasalnya, antrean truk memakan bahu jalan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Samarinda.

Menurut orang nomor satu di Samarinda itu, PT Pertamina Patra Niaga Samarinda adalah biang kerok antrean truk di SPBU yang beroperasi di dalam Kota Tepian. Terlebih, antrean juga disebabkan perbedaan harga antara solar subsidi dan non-subsidi. Serta, skema pengaturan penyalurannya oleh PT Pertamina yang tidak rapi.

"Lurah saya hampir meninggal gara-gara menabrak kendaraan yang antre. Pertamina tidak bantu serupiah pun," katanya, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Sabtu (23/4/2022)

Ia melanjutkan, meski Pertamina telah menerapkan kartu kendali (fuel card) di SPBU-SPBU, namun fakta di lapangan masih kerap terjadi antrean truk panjang. Menurutnya, penataan akan hal itu merupakan kewenangan PT Pertamina Patra Niaga Samarinda.

Baca Juga:Kondisi Menurun dan Sempat Koma, Bocah 9 Tahun Korban Kebakaran Maut di Jalan AWS Meninggal Didampingi Keluarga

"Ada kartu, kita terima kasih. Sekarang masalahnya kenapa masih antrean? Kenapa tidak dilarang SPBU di dalam kota jual solar, kalau Pertamina tidak bisa mengatur. Kalau tak mampu mengatur lempar saja ke luar kota," imbuhnya.

Beberapa opsi dirumuskan lewat SE oleh Dishub

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu menyampaikan, ada beberapa opsi yang akan dirumuskan dalam Surat Edaran (SE) wali kota nantinya.

Di antaranya adalah jadwal antre truk solar subsidi hanya pukul 04.00 - 06.00 Wita, hingga penerapan kartu pengendali (fuel card) guna mencegah adanya pengetap bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi.

"Jadi pengawasannya melalui fuel card itu, karena terintegrasi dengan SPBU-SPBU lain. Jadi semisal masyarakat sudah beli di satu SPBU, tak bisa lagi membeli di SPBU lainnya, akan ketahuan," ungkapnya.

Baca Juga:Bocah 9 Tahun Korban Kebakaran Maut di Jalan AWS Samarinda Meninggal Dunia

Adapun wacana memindahkan SPBU penyedia BBM solar subsidi ke daerah pinggiran kota, dijelaskan Manalu langkah tersebut dapat memengaruhi harga sembako menjadi naik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini