Buya Yahya Bagikan Strategi untuk Mendapatkan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar

"Jadilah Anda orang yang benar-benar rindu lailatul qadar, barang siapa yang bisa menghidupkan malam lailatul qadar dengan ibadah, maka..."

Denada S Putri
Sabtu, 23 April 2022 | 16:00 WIB
Buya Yahya Bagikan Strategi untuk Mendapatkan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar
Tangkapan layar video Buya Yahya. [YouTube]

SuaraKaltim.id - Pendakwah Buya Yahya membagikan strategi, agar umat Islam mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar di bulan Ramadan.

Melalui unggahan YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis (22/4/2022), Buya Yahya mengatakan untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar umat Islam perlu memiliki kerinduan untuk pada malam lailatul qadar. Yakni dengan cara melakukan ibadah sungguh-suungguh di malam bulan Ramadhan.

"Jadilah Anda orang yang benar-benar rindu lailatul qadar, barang siapa yang bisa menghidupkan malam lailatul qadar dengan ibadah, maka ibadah itu lebih bagus daripada 1000 bulan," terangnya, dilansir Sabtu (23/4/2022).

Buya Yahya mengibaratkan pada sebuah kisah di waktu kecilnya, ketika disuruh ibunya untuk mencegat tukang tahu. Ibunya memintanya untuk menunggu dari pagi hingga jam 10, agar bertemu dengan tukang tahu. 

Baca Juga:Begini Doa Rasulullah SAW saat Malam Lailatul Qadar, Doa Mohon Ampunan

Lantaran takut dengan ibunya dan akan mendapatkan hadiah, Buya Yahya pun menuruti perkataan ibunya. Ia juga mengatakan saat menanti kehadiran tukang tahu ia tidak main-main, karena takut tukang tahu terlewatkan. Terlebih dengan kehadiran tukang tahu yang tidak menentu.

Kisah itu, Buya Yahya contohkan ketika umat Islam ingin mendapatkan malam lailatul qadar. Menurut Buya Yahya, saat umat Islam menjaga ibadahnya selama 30 di malam bulan Ramadhan, maka umat Islam pasti akan mendapatkannya.

"Kalau Anda jaga 30 setiap malam apakah anda dapat atau tidak? Ya dapat dong. Permasalahan kita ini salah mempunyai rumus. Sebagian masjid malam Lailatul Qadaran malam 21 di masjid ini, 23 di masjid itu," jelasnya.

Tidak hanya itu, Buya Yahya juga menerangkan ulama zaman dahulu yang Istiqomah ibadahan setiap malam bulan Ramadhan.

"Padahal ulama dulu yang memakmurkan malam 21 itu bukan berarti tidak malam sebelumnya tidak beribadah sehingga gebyarnya di situ, sehingga mereka setiap hari beribadah. Jadi maksudnya apa, jangan asal comot, jadi kurang niat upayakan setiap malam bulan Ramadhan Anda jaga anda beribadah," terangnya.

Baca Juga:Quraish Shihab Ungkap Makna Malam Lailatul Qadar: Malam Penetapan Perjalanan Hidup Manusia

Kontributor: Sekar Wati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini