Adapun penjual atau pedagang di Pantai Manggar pun turut terdampak. Aminah, penjaja minuman kelapa salah satunya. Dia telah berjualan sejak 2017 bersama sang suami.
Namun, selama pandemi 2020-2021 sempat vakum beberapa bulan dikarenakan sepi dan pantai pernah dilarang beroperasi yang membuatnya harus berjualan gorengan di luar pantai.
Kini, dengan dibukanya kembali pantai serta maraknya pengunjung membuatnya merasa senang dan bisa kembali bernapas. Sang suami yang merupakan nelayan mendapatkan penghasilan tak menentu, juga harus menghidupi ketiga anaknya sehingga harus banting tulang.
Di luar musim liburan panjang seperti sekarang, Aminah mengaku mendapatkan penghasilan bersih kurang lebih Rp 300-400 ribu.
Baca Juga:Heboh! Hindari Macet di Kawasan Manggar, Sejumlah Kendaraan Motor Dialihkan ke Tol Balsam
“Kalau lagi ramai gini bisa sampai Rp 400 ribu,” akunya.
Sementara itu, Dewi Nurhayati warga RT 27 Baru Ulu yang datang bersama keluarga besarnya mengaku, ingin bersantai dan sekaligus refresing ke pantai, mengingat waktu libur lebaran kemarin dirinya bersama keluarga belum sempat berwisata.
“Hari ini sekalian kumpul sama keluarga-keluarga lainnya, ada yang datang juga dari Samarinda, janjian ketemunya ya di Manggar ini,” tandasnya.
Jelang siang hari antrean kendaraan sempat mengular dan terlihat padat dari simpang Tol Balsam arah Manggar hingga akses jalan masuk menuju stadion Batakan Balikpapan Timur, sementara itu di dalam kawasan pantai manggar pihak UPT sudah membuka akses jalan keluar dari arah jalan dandito.