SuaraKaltim.id - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais meminta kepada masyarakat Indonesia agar memilih calon presiden yang tidak terlalu condong ke barat maupun ke China.
Pernyataan tersebut disampaikan mantan Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut usai mengisi Seminar Pra-Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Auditoriom Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo pada Senin (30/5/2022).
"Harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika, menjaga kedaulatan Indonesia," katanya seperti dikutip Antara.
Pendiri Partai Ummat tersebut mengemukakan, agar kiblat pemimpin tetap ke Indonesia bukan ke daerah lain.
Baca Juga:Survei IDM Soal Capres 2024: Airlangga Tertinggi, Jenderal Dudung Bisa Jadi Kuda Hitam
"Kalau ada calon pemimpin terlalu ke arah Barat, jangan dipilih, atau terlalu ke arah (negara) Tirai Bambu, juga jangan dipilih. Kiblat kita Indonesia," katanya yang kini menjadi Ketua Majelis Syura Partai Ummat.
Menurutnya demokrasi saat ini merupakan semacam pasar bebas bagi masyarakat di mana setiap orang bisa memilih ide-ide yang ditawarkan oleh setiap capres maupun cawapres.
Untuk menjaga transparansi penghitungan suara pada Pilpres 2024, ia mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertindak sebagai penyelenggara pemilu tidak menjadi satu-satunya lembaga yang secara resmi bisa menghitung hasil pemilihan suara.
"Saat ini model pemilihan umum kan KPU, saya usulkan yang menghitung KPU ditambah partai-partai. Partai politik juga banyak yang ahli IT. Itu akan lebih adil dan fair," katanya.
Sementara itu saat ditanya persiapan Partai Ummat menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024, ia menyatakan segera membicarakan dengan para pengurus.
Baca Juga:Amien Rais Minta Masyarakat Tak Pilih Pemimpin yang Visi Misinya Terlalu Condong ke Negara Lain
"Saya punya partai kan belum diverifikasi, kalau sudah pun saya akan bicara sebagai Ketua Majelis Syura tentang pilpres ini," katanya. (Antara)