SuaraKaltim.id - Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKBJ) Kota Bontang mencatat masih ada 58 proyek yang belum masuk dalam proses lelang. Memasuki semester kedua tahun ini jumlah paket yang sudah dilelang per hari Jumat (2/6) lalu setidaknya ada 32 proyek.
Kepala UKPBJ Bontang Yessy Waspo Prasetyo mengatakan, jumlah proyek yang sebelumnya secara akumulasi sebanyak 97 belakangan menyusut menjadi 90 proyek. Hal itu dikarenakan ada peralihan jenis kegiatan yang sebelumnya melewati proses lelang akhirnya menjadi swakelola.
"Iya berkurang karena ada kegiatan yang ternyata pengerjaannya di swakelola kan atau terpangkas dan hanya Penunjukkan Langsung," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (8/6/2022).
Sebelum masuk dalam daftar proyek prioritas medio Maret 2022 lalu setiap OPD diminta menginput jenis kegiatan di laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dibawah kontrol LKPP.
Baca Juga:Polemik Penghapusan Honorer, Pemkot Bontang Kaji Soal Pengangkatan PPPKK
Setelah itu, baru setiap OPD menyiapkan dokumen pengajuan untuk masuk dalam proses lelang dan diinput di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Hingga Oktober 2022 mendatang OPD juga masih bisa melakukan penggeseran kegiatan proyek yang dinilai bisa berjalan. Namun, lebih ideal proses pelelangan bisa dilakukan secepatnya. Agar tidak terkendala pada batas akhir waktu jatuh tempo pengerjaan.
Apalagi proyek yang akan berjalan didominasi dua OPD. Pertama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), dan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan)
"Kami sesuai regulasi saja dalam pelaksanaan proses lelang. Memang idealnya lebih cepat lebih baik, tetapi kan ada proses yang harus dilewati. Semoga saja bisa berjalan cepat," pungkasnya.
Baca Juga:Duh, Satpol PP Bontang Tertibkan 97 Spanduk Tak Miliki Izin di Kota Taman