Rusia Klaim Kuasai Wilayah Ukraina Timur

Rusia mengatakan pasukan serta sekutu-sekutunya telah mengambil alih kendali di wilayah Luhansk di Ukraina timur setelah mereka merebut benteng pertahanan terakhir

Bella
Senin, 04 Juli 2022 | 09:30 WIB
Rusia Klaim Kuasai  Wilayah Ukraina Timur
Seorang penyelamat berdiri di samping sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Mykolaiv, Ukraina, 29 Juni 2022. [Layanan Darurat Negara Ukraina/HO via Reuters/as]

SuaraKaltim.id - Rusia pada Minggu mengklaim telah mengambil alih kendali di wilayah Luhansk di Ukraina timur setelah mereka merebut benteng pertahanan terakhir Ukraina, Lysychansk.

Namun, Ukraina belum mengeluarkan pernyataan usai pertempuran hebat yang dilaporkan berlangsung di wilayah itu.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengabarkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa Luhansk sudah "dibebaskan", kata departemen pertahanan Rusia.

Pernyataan itu muncul setelah Moskow mengatakan pasukannya sudah menguasai desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota tersebut.

Baca Juga:Kiky Saputri Perkenalkan Pacar Baru, Ia Sebut Mirip Dua Sosok Ini, Siapa?

Menhan Shoigu mengatakan pasukan Rusia beserta sekutu-sekutu mereka di wilayah itu sudah "memegang kendali penuh kota Lysyschansk".

Namun militer Ukraina belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sementara itu sebelum Rusia mengumumkan pencapaian terbarunya, Gubernur Luhansk Serhiy Gaida menulis di aplikasi Telegram mengungkapkan bahwa pasukan Rusia sedang memperkuat posisi di kawasan Lysychansk.

"Kota itu terbakar," kata Gaida. "Mereka menyerang kota itu dengan menggunakan taktik brutal."

Setelah Ukraina berjuang habis-habisan untuk menghadang Rusia merebut Ibu Kota Kiev pasca peluncuran invasi pada 24 Februari, Moskow mengalihkan perhatiannya untuk mengendalikan secara penuh provinsi Luhansk serta Donetsk di Donbas, Ukraina timur.

Baca Juga:Ledakan di Belgorod Tewaskan 3 Warga Sipil, Rusia Tuding Ukraina untuk Bertanggungjawab

Kalangan separatis dukungan Moskow bertempur di kawasan itu sejak Rusia pertama kali menyerang Ukraina pada 2014. Sudah ribuan warga sipil tewas dan bangunan di kota-kota rata dengan tanah sejak Rusia mulai menyerbu pada 24 Februari. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak