"Almarhum sempat bergerak lalu mengorok lagi, tidak sadarkan diri nadi tidak teraba, midriasis bilateral dan Ini tanda-tanda kematian," bebernya.
“Ketika tim medis KKP tiba, menurut suami saya almarhum dr Fahmi sudah tiada, setelah itu dilakukan serah terima ke dokter KKP lalu dievakuasi dengan ambulans KKP ke RS Siloam Balikpapan,” jelasnya.
“Saya kemudian meminta pramugara memastikan di list penumpang apakah yang bersangkutan bernama dr Fahmi Zawawi, dan ternyata benar,” tambahnya.
Pada saat itu, katanya, dia dan sang suami sempat gamang. Bingung memilih antara mau ikut ambulans atau tetap di pesawat.
Baca Juga:Warga Batu Merah Meninggal Dunia dalam Bencana Banjir di Kota Ambon
Sedihnya saat mendengar sirene ambulans membawanya pergi dan pesawat kami pun harus berangkat ke Makassar.
“Jadi informasi yang beredar bahwa almarhum jatuh di tangga tidak benar, posisi jatuhnya sudah melewati pintu pesawat,” akunya.
“Karena ada penumpang jatuh dan dilakukan pertolongan medis maka pesawat tertunda untuk take off sampai pukul.19.00 Wita,” pungkasnya.