Atlet Pilih Pindah Daerah, Keikutsertaan Balikpapan di Porprov Disebut Belum Jelas

Waktu menyisakan sekitar 2 bulan biasanya para kontingen sudah mendaftarkan nama atlet.

Denada S Putri
Kamis, 15 September 2022 | 16:36 WIB
Atlet Pilih Pindah Daerah, Keikutsertaan Balikpapan di Porprov Disebut Belum Jelas
Roy Nirwan (dua dari kiri) saat menerima penghargaan dari Pemkot Balikpapan. [Suara.com/Arif Fadillah]

SuaraKaltim.id - November mendatang gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim akan berlangsung di Kabupaten Berau. Jadwal sementara terkait pelaksanaan pun sudah diterbitkan. Rencananya pesta olahraga se-Kaltim itu digelar pada 12-23 November 2022 nanti.

Total ada 45 cabang olahraga (Cabor) dipertandingkan. Dari 45 cabor, ada sekitar 9 cabor yang dipertandingkan di luar Kabupaten Berau. Yakni squash, menembak, bowling, biliar yang akan digelar di Balikpapan. Sementara senam, hockey, golf dan anggar dipertandingkan di Samarinda. 

Waktu menyisakan sekitar 2 bulan biasanya para kontingen sudah mendaftarkan nama atlet. Yakni entry by name. Hanya saja untuk Balikpapan sampai saat ini belum ada kepastian terkait keikutsertaannya di ajang Porprov tersebut. 

Hal itu tak terlepas dari permasalahan yang terjadi di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Balikpapan. Sehingga persiapan untuk multi ajang empat tahunan itu diambil alih Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Kaltim 15 September 2022, Diperkirakan Hujan Lebat Dapat Disertai Petir Terjadi di Wilayah Ini

Terutama terkait entry by name dan entry by number. Hanya saja saat ini DPOP Balikpapan sedang menunggu kabar dari PB Porprov. 

"Kami masih menunggu dari PB Porprov. Kan kami menyurati secara tertulis kepada PB Porprov. Jadi masih menunggu dari PB Porprov," ujar Kepala DPOP Balikpapan, Ratih Kusuma, Kamis (14/9/2022). 

Tentu kepastian tersebut masih dinanti para atlet. Ditambahkan Ratih saat ini pihaknya rutin menjalin komunikasi dengan cabang olahraga. Memastikan bahwa tidak berdampak pada atlet mulai dari persiapan, latihan, maupun mental mereka. 

"Ya kan kami lakukan komunikasi sama pimpinan (Walikota). Kami laporkan semua ke pimpinan untuk arahan lebih lanjut," tambah Ratih. 

Ketidakpastian itu rupanya cepat direspon para atlet. Beberapa atlet dari cabang olahraga biliar, panjat tebing, hingga wushu memilih perkuat daerah lain.

Baca Juga:Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim Bertambah 39 Orang, 1 Dinyatakan Meninggal Dunia

Salah satunya Andreas yang bakal memperkuat kontingen Bontang pada Porprov VII Kaltim. Secara aturan mutasi atlet lumrah terjadi, selama masih lintas Kaltim. Namun perhatian lebih dari induk organisasi olahraga yang membina atlet mestinya bisa dijalankan.

"Kalau dari perhatian mungkin sudah mulai beda ya dari pengurus sebelumnya.  Di sisi lain bonus yang ditawarkan daerah lain juga besar. Karena kami juga memikirkan kesejahteraan," katanya. 

Pun dengan Michael Owen Siburian atlet panjat tebing andalan Balikpapan. Dirinya sempat berkeinginan untuk pindah daerah. Namun dia mengurungkan niat tersebut lantaran masih ingin mengharumkan nama Balikpapan di Porprov mendatang. 

"Hampir saya pindah bela daerah lain. Tapi tidak jadi, karena ingin berikan prestasi Balikpapan. Semoga nanti perhatian ke atlet bisa ditingkatkan lagi," ucapnya. 

Kesejahteraan para atlet memang mesti jadi perhatian baik dari KONI maupun DPOP Balikpapan. Mengingat daerah lain tak segan untuk menawarkan bonus yang cukup besar demi mencapai prestasi emas di multi ajang. 

Di sisi lain Mantan Ketua KONI Balikpapan, Roy Nirwan mengakui pindahnya atlet ke daerah lain disebabkan karena komunikasi yang dijalin insan olahraga tidak berjalan dengan baik. 

"Itu terjadi karena tidak kompak. Karena kunci penting kita kompak. Akibatnya ada atlet yang lari, merasa tidak diperhatikan. Semuanya mesti kita lakukan bersama," jelasnya. 

Ditambahkan Roy organisasi olahraga mesti mempunyai hubungan dengan Pemerintah Kota Balikpapan. Mengingat kemajuan prestasi olahraga itu merupakan hasil sinergitas yang baik antara organisasi olahraga dengan pemerintah daerah. 

"Tanpa dukungan pemerintah tidak akan mampu. Siapapun yang memimpin organisasi olahraga tanpa dukungan pemerintah tidak akan mampu kita. Kita mesti kompak sama-sama," tegasnya.

Kontributor: Arif Fadillah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini