Kasus Terus Naik, Balikpapan Status Waspada DBD: Penyakit Perhatian Khusus

Jaya Mualimin Nasruddin mengaku kasus DBD kini menjadi ancaman.

Denada S Putri
Selasa, 11 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Kasus Terus Naik, Balikpapan Status Waspada DBD: Penyakit Perhatian Khusus
Ilustrasi--Petugas melakukan pangasapan (fogging). [Istimewa]

Menurut wanita yang akrab disapa Dio ini, sekarang program pencegahan penyebaran DBD di semua Puskesmas sudah mulai jalan, karena biaya operasional kesehatan saat ini sudah tersedia

Menurutnya di Balikpapan saat ini secara kumulatif terdapat 610 kasus dan menyebabkan dua kematian. Di mana untuk kasus yang meninggal adalah rentan usia anak sampai remaja.

“Untuk per kecamatan paling banyak di Balikpapan Selatan dan yang terendah ada di  Balikpapan Timur,” ujarnya.

Dio mengaku Wali Kota Balikpapan telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan untuk seluruh instansi pemerintah yang meliputi camat, lurah, dunia pendidikan hingga ke tingkat RT pun untuk mengaktifkan kembali kegiatan kerja bakti masal ditambah dengan pemberantasan sarang nyamuk setiap Minggu. 

Baca Juga:Kasus DBD di Bantul Capai 802 Orang Hingga September, 3 Diantaranya Meninggal Dunia

Diskes sendiri juga telah menyampaikan kewaspadaan ini kepada seluruh pimpinan rumah sakit, klinik dan Puskesmas untuk melakukan diteksi lebih dini dan sistem rujukan yang lebih baik.

“Termasuk juga kepada PMI, agar mulai menyiapkan stok darah khususnya trombosit. Kita punya relawan donor darah bersatu di Balikpapan yang cukup solid. Dimana itu juga kami  harapkan mulai bersiaga memberikan bantuan donor darah khususnya trombosit,” tuturnya.

Dalam upaya menanggulangi peningkatan kasus DBD di Balikpapan, Dinkes juga telah  menyiapkan Abate dan fogging. “Akan tetapi untuk fogging adalah alternatif terakhir jika memang di lokasi ditemukan jentik yang meningkat. Jadi tidak semua daerah langsung di fogging,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini