SuaraKaltim.id - Angka pengangguran di Kota Bontang hampir menembus 10 persen. Pada 2021 data pengangguran terbuka di Bontang sekitar 9,92 Persen.
Berdasarkan data yang dari BPS pengangguran mencapai 8.935 orang. Angka itu meningkat dari 2019 sebanyak 7.894 orang, dan 2020 mencapai 8.700 orang yang menganggur.
Menyikapi hal itu Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku, tidak percaya angka yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Ia menyatakan, ragu karena melihat tren lowongan kerja (Loker) cukup banyak di Kota Taman. Bahkan loker itu dari awal tahun ini. Artinya tingkat pengangguran tidak sampai angka yang dikeluarkan oleh BPS.
Baca Juga:Mantan Pejabat di Bontang yang Sempat Terseret Narkoba Mulai Kerja Lagi, Tapi Turun Pangkat
"Saya tidak percaya sebenarnya. Makanya saya sampaikan tadi kalau mereka harus bener-bener melakukan pendataan sesuai kondisi," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (7/11//2022).
Atas dasar itulah Basri meminta seluruh Lurah agar melakukan pengawasan. Apalagi, saat petugas BPS melakukan pencatatan tingkat pengangguran.
Jangan sampai data yang digunakan hanya menyalin dari data sebelumnya. Mengingat tingkat pelatihan dan rekrutmen kerja cukup massif.
Kendati demikian, Basri tetap melakukan inovasi mempersiapkan sumber daya unggul. Melalui pelatihan kerja berbagai macam bidang.
Menurutnya, jumlah pengangguran tinggi tidak hanya bisa dipatok lewat pekerja berstatus tetap atau permanen seperti pekerja perusahaan atau ASN.
Baca Juga:BPS Kota Serang Gelar Regsosek Tahun 2022
Indikator pendataannya bisa disesuaikan. Masyarakat juga memberikan keterangan yang objektif dan terbuka.
"Saya kira 2022 ini menurun. Jadi kita tidak lagi berasumsi berdasarkan data yang dibuat. Jangan sampai keliru datanya jadi harus bener-bener, lurah harus mengawasi itu," sambungnya.