Akibatnya, waktu yang disepakati pada masing-masing klien menjadi molor. Disebabkan lambatnya klien pertama. Ini lah alasan Selvy datang terlambat.
"Tapi kalau tidak ada kejadian itu, saya nggak mungkin bisa seperti sekarang. Karena kejadian itu menjadi pelajaran berharga dan motivasi diri serta alasan saya untuk terus bergerak," sebut Selvy.
Vakum jadi juru rias karena Covid-19, mencoba jadi influencer
Memasuki 2019 Selvy sempat vakum menjalani juru rias. Disaat niatnya untuk kembali berusaha muncul ternyata Covid-19 masuk melanda Indonesia, tak terkecuali Samarinda. Alhasil, sepi job pun dialami.
Sejak berkiprah sebagai perias profesional, Selvy sering membuat konten-konten tutorial rias di media sosial (Medsos) Instagram. Ternyata, jari lentiknya tak hanya lihai merias wajah, tetapi juga pandai menggunakan gawai menyusun kata menjadi kalimat dalam bersosial media.
Terbukti akun pribadinya, yaitu @selvychyntia_ memiliki pengikut sebanyak 29,2 ribu. Dengan banyaknya followers itu, sejak 2014-2015 sejumlah kalangan memintanya untuk melakukan promosi-promosi atau kekinian disebut endorse usahanya.
Berjalannya hari pun banyak produk yang dipromosikan Selvy. Bahkan membuatnya jadi duta merek di beberapa klinik.
"Alhamdulillah sampai diminta jadi BA (Brand Ambassador) di beberapa klinik kecantikan," sebut Selvy diringi senyum tipisnya.
Konsen menjadi influencer
Baca Juga:Profil dan Biodata Mommy Deve, Influencer yang Sukses Berkat Hobi Traveling
Profesi MUA dan influencer di medsos pun menjadi bidang hobi yang menjadi sumber penghasilannya. Namun di 2019, saat Covid-19 masuk di Indonesia, membuat acara-acara dengan pertemuan tatap muka menjadi jarang.
Bak disambar petir di siang bolong, usaha MUA Selvy juga sepi peminat. Alhasil, dia lebih fokus untuk memanfaatkan dunia digital sebagai alternatif peralihan sumber cuan akibat virus asal Wuhan itu.
Tetapi dari banyaknya orang yang meminta untuk dipromosikan, Selvy tak melulu berbicara persoalan pundi-pundi pendapatan alias cuan. Namun, dengan melihat susahnya berusaha di tengah terpaan Covid-19, dirinya mencoba membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dengan mempromosikan produk jualannya tanpa dipungut biaya.
"Saya nggak mau terkungkung di satu profesi yang justru orientasinya hanya profit. Makanya mencoba menyentuh ke aspek sosial juga. Di zaman covid-19 itu lebih banyak membantu teman-teman UMKM lokal. Dulu sempat saya sediakan space (ruang) hari-hari tertentu untuk fokus promosikan secara gratis aja," akunya.
Pandemi covid-19 berangsur mereda, kasus terkonfirmasi menurun dan kini kegiatan-kegiatan tatap muka sudah bisa dilakukan lagi. Usaha MUA Selvy kembali berjalan normal bersamaan dengan dia menjadi influencer.