SuaraKaltim.id - Sinyal rencana penghapusan tenaga honorer di November tahun ini masih belum ada. Dengan begitu tenaga honorer di Bontang dipastikan masih akan tetap bekerja.
Wali Kota Bontang Basri Rase menyebutkan, perjuangan bagi tenaga honorer sampai saat ini terus digaungkan. Kabar terakhir pun para anggota Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) turut mengawal dan ikut menolak kebijakan tersebut.
Karena menurut orang nomor satu di Kota Taman ini, kebutuhan tenaga honorer masih diperlukan. Apalagi, tugasnya sebagai penunjang kinerna para Aparatur Sipil Negara (ASN) dibutuhkan.
Bahkan suara penolakan khusus Kaltim juga diutaraka Gubernur Isran Noor. Di mana, dalam forum setiap rapat pertemuan orang nomor satu Kaltim tidak sepakat untuk dihapuskan.
Baca Juga:Imbas Penghapusan Tenaga Honorer 28 November 2023, Bawaslu Terancam Kehilangan 7 Ribu Pegawai
"Kalau November wacana penghapusan juga belum pasti. Karena Gubernur Kaltim kan Isran Noor jelas menolak. Kita di daerah juga mengikuti," terangnya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (02/07/2023).
Bahkan, Pemkot Bontang saat ini mewacanakan untuk penambahan jumlah gaji tenaga honorer setara dengan UMK. Yaitu, Rp 3,4 Juta per orang.
Ditambah lagi, dengan uang transportasi bagi tenaga honorer yang berkantor di Bontang Lestari. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi permintaan tenaga honorer untuk dipindah ke tengah kota.
Yang pasti, lanjut Basri, tidak ada penambahan tenaga honorer. Bahkan yang ada saat ini Pemkot juga memberikan pendampingan agar mereka bisa lulus semua saat ada seleksi CASN atau PPPK.
"Yah naik gaji tahun ini. Penambahannya juga tidak banyak karena kan gaji honorer sudah di atas Rp 3 juta," pungkasnya.
Baca Juga:Jelang Rekrutmen PPPK 2023, Ada Kabar Baik Untuk Guru Honorer P1