"Ketika harga naik, pemerintah akan melakukan subsidi agar masyarakat bisa membeli dengan harga yang terjangkau. Ketika harga turun, pemerintah akan membeli dari petani dengan harga yang layak, sehingga mereka tidak dirugikan oleh tengkulak," tuturnya.
Ali Wardana menambahkan, pusat distribusi ini juga akan membantu produsen lokal untuk menyalurkan hasil panennya ke pasar, tanpa harus melalui perantara.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pokok.
Terpantau harga beras di Pasar Segiri dan pasar lainnya di Samarinda meroket naik. Dari yang bulan sebelumnya seharga Rp 360 ribu per karung kapasitas 25 kilogram, kini naik signifikan pada kisaran Rp 380 ribu hingga Rp 410 ribu per 25 kilogram tergantung kualitas.
Baca Juga:Sri Wahyuni Sebut Generasi Muda Kaltim: Kunci Menuju Indonesia Emas 2045 dan Suksesnya IKN