GPM Digelar di Bontang, Beras Dijual Rp 57.500 per Karung

Harga beras ini lebih murah Rp 4 ribu dari harga pasar yang saat ini dijual per kilogramnya Rp 16 ribu.

Denada S Putri
Senin, 04 Maret 2024 | 16:45 WIB
GPM Digelar di Bontang, Beras Dijual Rp 57.500 per Karung
Ilustrasi gerakan pasar murah. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada Rabu (06/03/2024) mendatang.

Lokasi GPM akan berada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tanjung Limau. GPM juga digelar menyambut Ramadhan 2024. 

Dalam pelaksanaan GPM ini akan ada 2.500 karung beras kualitas medium berukuran 5 kilogram yang akan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Idham mengatakan, untuk penjualan beras dibandrol dengan harga Rp 11.500 per kilogram. Jika diakumulasi per karung dijual Rp 57.500.

Baca Juga:Ratusan Ogoh-ogoh Meriahkan Pawai di Bontang, Simbol Kekuatan Alam Semesta

Harga beras ini lebih murah Rp 4 ribu dari harga pasar yang saat ini dijual per kilogramnya Rp 16 ribu. Nantinya setiap warga yang membeli diwajibkan untuk memperlihatkan KTP Bontang. 

"Ada GPM nanti. Rabu kita laksanakan selama sehari. Lebih murah dari yang dijual di pasar," ucap Idham, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (04/03/2024). 

Pelaksanaan GPM ini juda didukung Provinsi Kaltim, Bank Indonesia, Bulog Kaltim-Kaltara, Badan Pangan Nasional, dan Distributor. 

Selain beras di GPM juga akan menjual berbagai macan pangan lainnya. Seperti telur, bawang merah, bawang putih, minyak goreng. 

Kemudian juga akan ada penjualan sayur mayur dengan menggandeng petani lokal Bontang. Meski begitu untuk harga bervariasi disesuaikan dengan harga pasaran. 

Baca Juga:Siap-siap! Razia Kendaraan di Bontang Dimulai 4 Maret, Ini 8 Sasarannya

Bawang merah juga akan dijual per kilogramnya Rp24 ribu. Sementara di harga pasar sudah ada yang tembus Rp40 ribu.

"Ini kolaborasi. Kalau untuk yang bekerja sama dengan perusahaan nanti kita adakan lagi sebelum Idul Fitri," ujarnya. 

DKP3 juga sudah mewanti-wanti adanya pembelian berulang. Karena setiap warga yang beli didata dan dilihat melalui KTP. Jangan sampai ada warga luar Bontang yang justru ikut mengantre.

"Sudah kita siapkan skemanya. Nanti ada nomor antrean. Didata dengan bukti KTP Bontang," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini