Ketaatan mereka kepada adat-istiadat peninggalan nenek moyang mereka, kepada pemimpin-pemimpin, orang tua dan pejabat-pejabat tertentu, dihubungkan pula dengan kepercayaan ini.
3. Polytheisme
Dalam kata kehidupan masyarakat ini, mereka mempercayai adanya dewa-dewa yang memenuhi dunia ini dengan kekuatan gaib.
Di langit tinggal para roh, dewa atau seniang yang masing-masing mempunyai tugas sendiri atas kehidupan manusia. Selain para dewa di langit, tinggal pula makhluk gaib yang tinggal di bumi.
Baca Juga:Kondisi Geografis Suku Dayak Bahau, Dari Penyebaran Suku Hingga Mata Pencahariannya
Dewa-dewa itu mereka namakan "NAYUQ SENIANG" yang dianggap sebagai pelindung, sehingga harus dihormati.
4. Monotheisme
Dalam kepercayaan suku Dayak ada anggapan bahwa di samping dewa yang menguasai peri kehidupan manusia termasuk jiwanya, terdapat pula kepercayaan pada satu dewa atau roh tertinggi yang ada sebelum dunia ada.
Dewa atau roh tersebut dinamakan "LAN TALA", yang merupakan permulaan daripada segala sesuatu dan mengatur segala sesuatu.
5. Belient atau Belian
Baca Juga:Ada Bangsawan dan Rakyat Biasa, Begini Pembagian Kasta Masyarakat Dayak Tunjung di Masa Lalu
Belient adalah salah satu pelaksanaan kepercayaan terutama dari suku Dayak Tunjung dan Benuaq.