SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang angkat bicara terkait dana pemerintah yang ditarik dari Bank Kaltim-Kaltara untuk didepositokan ke bank lain.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bontang Sony Suwito mengatakan, alasan pemerintah mendepositokan dana tersebut demi optimalisasi anggaran. Dengan keputusan itu, pemerintah mendapat keuntungan berlipat ketimbang hanya bergantung rekening giro di bank.
"Bisa naik 2 kali lipat (untungnya-red) ketimbang dibiarkan di rekening giro (Bank BPD-red)," ungkap Sony, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (12/06/2024).
Menurut Sony, usulan untuk deposito sejatinya sudah disuarakan sejak lama oleh DPRD Bontang. Namun, keputusan tersebut baru bisa dilakukan tahun ini karena di periode sebelumnya belanja cukup besar.
Baca Juga:Bontang: Kota Impian Jadi Mimpi Buruk Pengangguran? Basri Rase Jawab dengan Pelatihan Kerja
Kepala BPKAD Bontang Sony Suwito tak merinci untung yang diterima pemerintah dari deposito ke bank konvensional. Pun begitu, ia mengatakan keuntungan 2 kali lipat diterima daerah ketimbang hanya diparkir di bank sebelumnya.
"Kita anggap bunganya 5 persen untuk deposito 1 tahun bisa mendapat Rp7 miliar dari giro yang hanya Rp3 miliar," tutur Sony.
Namun, Sony menjelaskan, deposito sangat dinamis sewaktu-waktu bisa dicairkan apabila dibutuhkan tanpa syarat apapun.
"Kita mau awali di Januari. Tapi sempat ada kendala. Tapi soal data kita tdak bisa beberkan karena persoalan kerahasiaan Bank," sambungnya.
Dana SilPA
Baca Juga:Kapal Pelni Bontang Juni 2024: Jadwal, Rute, dan Harga Tiket
Dana yang didepositokan ke Bank Konvensional ini bersumber dari Dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SilPA) dan dana transfer. Untuk informasi tahun ini diproyeksi dana SilPA Pemkot Bontang senilai Rp 400 miliar.
- 1
- 2