Pipih Janji, Kosong Aksi: Mengungkap Kekecewaan Masyarakat Adat Terhadap Jokowi

Saat Jokowi masih calon Presiden Indonesia, menorehkan 6 janji Nawacita. AMAN dan jaringan pendukung bekerja secara sukarela menggalang suara.

Denada S Putri
Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:01 WIB
Pipih Janji, Kosong Aksi: Mengungkap Kekecewaan Masyarakat Adat Terhadap Jokowi
Masyarakat Adat Dayak di Kalimantan. [Ist]

"Ada 687 konflik Masyarakat Adat yang mengakibatkan 925 orang dikriminalisasi, serta puluhan diantaranya mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia,” kata Syamsul.

Kepala Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) Kasmita Widodo ikut menambahkan. Menurutnya, selain pengakuan wilayah adat baru mencapai 16% dari 30,1 juta hektar peta wilayah adat yang teregistrasi di Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA).

"Sedangkan pengakuan hutan adat baru mencapai 8% dari 3,4 juta hektar potensi hutan adat dari wilayah adat yang telah ditetapkan pengakuannya oleh Pemerintah Daerah,” tambah Kasmita.

Kembali ke Abdon Nababan, ia menyatakan, hingga penghujung kepemimpinan Jokowi, belum ada legacy, baik yang ditinggalkan Jokowi bagi Masyarakat Adat. Padahal, 10 tahun lalu, demi meraup suara Masyarakat Adat, Jokowi berjanji akan mendukung Masyarakat Adat.

Baca Juga:Dari 8.000 ke 1.300, Perubahan Besar Jumlah Tamu HUT RI di IKN karena Faktor Logistik

"Janji tinggal janji. Janji Nawacita hanya tipuan. Jokowi 10 tahun berkuasa tak satu pun janjinya dipenuhi. Jangankan berterimakasih dan minta maaf bahkan satu kata Masyarakat Adat pun tidak disebutkan di Pidato Kenegaraan terakhirnya pagi tadi,” tutur Abdon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini